Mohon tunggu...
Indah Mutiara Sari
Indah Mutiara Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa asal Kebumen, Jawa Tengah.

Pengen jadi jurnalis. A part of @kewpedia dan penulis buku Seni Menata Cita: Bermimpi, Berjuang, Bermetamorfosa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sumur di Tengah Lapangan Sungai

9 Januari 2021   11:51 Diperbarui: 9 Januari 2021   11:57 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangan-tangan kecil nan kokoh Misem (40) dan Dewi (13) terus bergerak ke dasar sumur yang berada di tengah lapangan sungai. Ya, lapangan sungai. Bedanya, di tengah lapangan yang satu ini terlihat berbagai macam batuan dengan ukuran, warna, dan jenis yang variatif.

Sungai selebar lapangan futsal itu telah berubah menjadi hamparan tanah kering dengan daun berserakan. Air sungai yang biasanya membasahi betis orang-orang yang menyeberanginya dengan kaki telanjang kini seakan ditelan bumi.

Hilang sama sekali dalam hening, kering dan asing.

Misem dan Dewi terus mengisi ember yang dipegangnya dengan air sumur itu. Gemericik air saling bersahutan. Gayung keduanya pun tak jarang bertabrakan.

Sumurnya tergolong dangkal, hanya sekitar setengah meter dalamnya dan ditutupi plastik dan tampir --sejenis nyiru yang bentuknya lebih besar-- yang sudah rusak anyamannya. Air sungai sumur itu terlihat tak begitu jernih, ditambah serpihan daun kering mengambang diatasnya.

Meskipun airnya sedikit keruh, tangan mereka terus mengayuh.

Dewi berhenti, meletakan gayung oranye-nya di tanah dengan terbalik agar pasir sungai tak mengotori permukaan gayung. Ia bernapas terengah-engah, ember pun baru terisi setengah. Di sebelah kirinya, tergeletak setumpuk baju kotor yang berteriak minta dicuci.

Pemandangan berbeda terlihat di sebelah kiri Misem. Di sana ada sebuah ember kecil berisi sabun, sikat gigi, dan pasta gigi.

Tangan keduanya bergantian meniti air dari sumur yang hampir kering itu dengan semangat. Bagaimana tidak, sumur itu adalah satu-satunya sumber air terdekat yang masih mengalir.

Selain untuk mencuci baju dan mandi, air sumur di sungai di Desa Logandu, Kecamatan karanggayam itu digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari mulai dari merendam singkong sebelum dibuat menjadi oyek -- makanan pengganti nasi yang terbuat dari singkong -- dan menyiram tanaman tembakau, salah satu komoditas unggulan di desa tersebut.

 "Ya saya biasanya pakai air sumur ini untuk mandi dan mencuci baju, anak-anak saya juga seringnya di sini mandinya, soalnya dekat juga, kan," ujar Misem disela-sela ia mengambil air dari sumur tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun