Rahasia yang indah, seperti kesejukan gerimis.
Kuntum-kuntum bermunculan dalam sunyi, dihujani kegigihan doa.
Merayakan harapan tanpa kembang api dan suara nyanyian, hanya takzim menyusup betapa dalam.
Ia dan dirinya sepakat
menatap pelangi dari balik jendela,
yang dibangun sembunyi, tak bunyi.Â
panen pun tiba tanpa diterka, orang-orang membawakan buah dari menanam yang tak diceritakan, pada ladang yang sengaja kau lupakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!