Indonesia bisa membuat negara lain iri karena sumber daya alam (SDA) yang diberikan oleh Tuhan jumlahnya tidak tanggung-tanggung, termasuk melimpahnya SDA pada komoditas bauksit dan nikel. Perlu diketahui bahwa 25 persen cadangan nikel di dunia ada di negeri ini,hal tersebut dijelaskan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Januari 2021 lalu pada perayaan HUT ke-48 PDIP secara virtual.
Banyaknya cadangan nikel dan dari sisi produksinya mampu membawa Indonesia menempati peringkat teratas di dunia. Sebagai warga negara yang bijak, bagaimana langkah yang tepat untuk mengelola komoditas nikel?
Mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan potensi nikel yang diincar dunia berada di wilayah Maluku dan Sulawesi, spesifiknya yaitu Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Jumlah cadangan nikel sudah diketahui, posisi harta karun nikel di Indonesia sudah ditemukan. Misi selanjutnya yaitu mengembangkan mineral nikel menjadi energi terbarukan (ET) dan mobil listrik. Bila mobil listrik ingin hidup, maka diperlukan sebuah baterai. Untuk membuat baterai listrik atau lithium inilah peran nikel digunakan sebagai bahan baku utama.
Amran menambahkan bahwa mimpi terbesar Indonesia diantaranya dapat memproduksi mobil listrik dan menjadi pusat ekonomi dunia yang berhubungan dengan nikel. Pengelolaan bijih nikel menjadi bahan siap pakai mengakibatkan harga jual yang tinggi, maka keuntungan yang didapat juga berkali lipat.
Apabila pengelolaan nikel dilakukan dengan baik dan serius, Amran menjamin hutang negara yang saat ini jumlahnya mencapai Rp6.000 triliun dapat terbayar dengan lunas! "Potensi nikel negeri ini sangat luar biasa. Ingat, potensi nikel dunia ada di Sulawesi dan Maluku. Kalau ini dimanfaatkan, kecil itu utang negara Rp 6.000 triliun," ujarnya dikutip dari Fajar.co.id, Senin (15/3/2021).
Kini, sudah ada tangan-tangan baik yang membantu Sang Garuda berhasil meraih mimpinya, yaitu dengan menghadirkan investor lokal maupun asing yang menanamkan modalnya agar perusahaan pertambangan Indonesia bisa membangun industri baterai maupun kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
Selain hutang negara yang bisa diselamatkan, terbayang akan muda-mudi Indonesia bergotong royong menciptakan teknologi baterai dan mobil listrik dengan kualitas yang tak kalah bagus dibandingkan negara-negara lainnya.
Menurutmu, apakah kita sudah mengelola nikel dengan baik dan maksimal?