Mohon tunggu...
Indah katsuragi
Indah katsuragi Mohon Tunggu... -

aku penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dendelion

6 Mei 2013   15:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:01 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika kamu berada di sebuah taman penuh dengan bunga, bunga yang mana yang akan kau hampiri??? Apakah Mawar si ratu bunga?? Atau Anyelir sitanaman hias?? Ah… atau mungkin si harum melati?? Biar kutebak pasti sibunga sempurna Hibiscus rosa-sinensis L., ya yang manapun itu ku yakin tak akan terselip nama ku DENDELION.

Kembali ku menatap sekelilingku, beberapa kumbang sedang menari-nari diatas kelopak Peony -, warna merahnya yang menawan, ‘oh…..’ aku mendesah kecil yang kemudian terbawa oleh angin ‘kuperhatikan setiap hari kamu selalu mendesah dandelion, ada apa??’ Dahlia sibuk memamerkan kelopak-kelopaknya yang berwarna kemerah-merahan ‘aku iri….’ Jawabku sejujurnya ‘iri..??’ ‘aku iri….kenapa aku tidak dilahirkan sebagai keluarga mawar? ataumelati, atau raflesia sekalipun, walaupun baunya tidak sedap dan sangat menyengat ia bahkan dibudidayakan oleh manusia?? Sementara aku??’ aku menatap pilu rerumputan disekelilingku ‘aku hanya bunga kecil tak berdaya keluargaku bahkan hidup diantara rumput dan alang-alang nasibku mati kering atau terinjak-injak’ kalau tuhan memberiku air mata, aku pasti menangis sekarang, rasanya sangat menyedihkan menjadi makhluk yang tidak mempunyai kelebihan sedikitpun ‘dendelion…. aku yakin tuhan mempunyai maksud dari ini semua, tuhan menciptakan makhluknya pasti ada fungsi dan manfaatnya…. termaksud dalam penciptaan mu’ seekor kumbang menghampiri dan hinggap diatas mahkota dahlia. ‘apa kau pernah melihat seekor kumbang diatas serbuk-serbuk halus ku ini???’ ungkapku kecil namun suara kumbang itu membuat Dahlia tidak mampu mendengar suaraku yang telah parau menahan kepedihan, untungnya angin masih sedia menghiburku ia menggoyangkan tangkai-tangkai ku, sentuhan lembutnya menerbangkan beberapa helai serbukku.

‘ayah…..Mawar ini indah…’ ungkap seorang anak berkepang dua, ia mencium lembut sang ratu dan memetik yang berwana pink, kemudian ia berlari mengelus Tulip, sibunga nasional iran dan turki ‘bunga ini cantik…ayah’ ungkap gadis kecil itu lagi ‘ayah….. ini harum sekali….’ Ia mengecup mahkota Zephyranthes dan kulihat Zephyranthes tersenyum mendengar pujian yang ditunjukan kepadanya ‘ayah….. hari ini aku belajar tentang bunga…. Mawar, Melati, seruni, kamboja, sakura, anyelir, peony, semuanya indah‘ aku sedikit menguping pembicaaran anak itu berharap potongan namaku tersebut, namun nihil. ‘ayah….. apa itu???’ anak kecil itu berlari menghampiriku dan ia memotong tangkai ku ‘ayah tanaman putih ini apa???’ ‘ini bunga Dendelion sayang…’

jawab lelaki paruh baya itu seraya mengelus serbuk-serbukku dengan perlahan ‘bunga dendelion??’ tanyak anak itu tak percaya ‘ya sayang…..’ ‘bunga…??? ayah yakin?? Bukannya ini rumput?? Dia tidak punya kelopak,harum pun tidak’ aku sedikit jengkel dengan ucapan anak berambut pirang ini, tapi dia benar aku memang tidak layak disebut bunga, ‘bunga ini memang berbeda dari bunga-bunga lainnya…tapi bunga ini sangat bermanfaat…..sayang…..’ aku terhenyak mendengar ucapan orang yang sedang menggengam tangkai ku, apa benar aku mempunyai maanfaat seperti yang ia katakan?? atau itu hanya bualan?? ‘maanfaat??apa itu ayah….’ Anak kecil itu menatap ayahnya penuh antusias ‘dengarkan ya sayang……dandelion mempunyai banyak manfaat yang pertama, akar dandelion ini dapat untuk mengobati penyakit hati dan ginjal Bahkan bunga ini juga dipercaya mampu memurnikan darah, serta mengobati eksim dan kanker, Tanaman ini juga mengandung sedikit vitamin B, C, dan D. Akarnya sendiri mengandung glikosid, tannin, triterpen, sterol, volail, kolin, asparagin, dan inulin. Karena semua kandungan itu, tumbuhan ini dapat memerangi penyakit hepatitis’ ‘hah bunga kecil ini sehebat itu ayah??’ aku merasa gemetar apa benar aku sehebat itu?? Rasanya aku tidak percaya ‘iya sayang……maka dari itu jangan pernah melihat sesuatu dari luarnya saja….kamu mengerti sayang?’ lelaki itu memberikanku kepada anaknya,bunga-bunga ditangannya ia buang untuk menyambutku,betapa tersanjungnya aku, hampir aku berubah menjadi merah karna senang, terimakasih ya tuhan engkau telah menciptakan aku, dengan banyak keistimewaan ‘ayah….apa yang harus aku lakukan dengan bunga ini???’ ‘tiuplah nak….dan angin akan membantunya melahirkan anak-anaknya’ anak itupun meniupku perlahan dan serbuk-serbukku berterbangan ‘ya tuhan lindungilah anak-anakku dan jadikanlah mereka makhluk yang berguna’

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun