Mohon tunggu...
Incani Indri
Incani Indri Mohon Tunggu... Pemerhati generasi

Tertarik dengan isu generasi, politik dll

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Kepentingan Trump-Netanyahu dan Peluang Persatuan Muslim

18 Mei 2025   07:56 Diperbarui: 18 Mei 2025   07:56 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kesatuan kaum muslim inilah yang dicontohkan oleh Rasul. Tatkala beliau menegakkan Daulah (negara) di Madinah, mereka disatukan dengan ikatan akidah. Bahkan Rasul berhasil menyatukan dua suku yang sebelumnya senantiasa beradu konflik yakni suku Aus dan Khazraj. Begitu pula Rasul juga mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Sehingga mereka hidup dalam suasana ukhuwah. Inilah ikatan hubungan dalam Islam. Sangat jauh berbeda dengan ikatan yang tegak atas dasar kepentingan dan manfaat yang diadopsi musuh. 

Inilah yang kemudian menjadikan kaum muslim menjadi satu umat hingga mereka bersatu dalam kekuatan komando pemimpin dan berhasil memerangi dan mengusir musuh Islam. Maka persatuan atas landasan akidah inilah yang semestinya diupayakan kaum muslim untuk mengembalikan martabatnya. Sehingga Palestina akan terjaga dari interfensi negara penjajah seperti Israel dengan dukungan AS. 

Dakwah untuk Persatuan Umat

Persatuan umat adalah modal besar untuk bisa melawan penjajahan atas musuh-musuh Islam. Maka modal ini perlu terus disuarakan kepada umat agar umat memiliki kesadaran tentang kebutuhan bersatu dalam ikatan akidah Islam. Persatuan muslim secara global akan mengantarkan pada tegaknya kepemimpinan Islam dengan tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah. 

Yang dengannya akan tegak Islam secara kaffah, menjadi pelindung umat dari segala bentuk penjajahan, dan akan menolong Palestina mengalahkan musuh-musuh Islam. 

Penyadaran ini mengharuskan adanya kerja bersama oleh jamaah dakwah Islam ideologis yang menapaki jalan juang Rasul. Dalam melakukan perubahan, Rasul membentuk kutlah (kelompok) dalam rangka melakukan pembinaan kepada para sahabat agar memiliki bangunan kepribadian sahabat. 

Para sahabat yang telah dibina dengan Islam lantas melakukan pembinaan kepada umat, melakukan pergolakan pemikiran melalui interaksi dengan umat dan mengungkap kebrobokan sistem jahiliyah masa itu. Selain itu Rasul melakukan upaya mencari dukungan kepada para pemilik kekuatan. Setelah mendapat dukungan,  penyerahan kekuasaan diberikan kepada beliau. 

Sejak saat itulah Islam secara kaffah ditegakkan dengan Rasul sebagai pemimpinnya lalu melakukan upaya penyebaran dakwah ke seluruh penjuru dunia. Metode dakwah seperti itulah yang akan diadopsi dan dijalankan oleh jamaah dakwah Ideologis. Sebagai sebuah tuntutan yang harus dilakukan karena perintah syara', " Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (TQS ali Imran : 104). 

Wallahualam bissawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun