Mohon tunggu...
Inayah Hanum
Inayah Hanum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai dunia tanaman. Tapi juga mulai menyukai menulis dan bergabung di grup-grup menulis. Orang bilang saya pendiam. Namun, dalam diam saya ingin mempunyai karya. Harapan saya saat ini bisa mengajak anak didik saya juga menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rahasia Walau Uzur Tetap dapat Pahala

4 Desember 2022   05:51 Diperbarui: 4 Desember 2022   06:11 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak jalan menuju kebaikan. Baik itu berupa ibadah mahdhah maupun ibadah ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang berkaitan dengan ibadah antara hamba kepada Allah secara langsung (vertikal). Sholat, puasa, zakat dan haji.

Menyingkirkan duri di jalan, memberi makan dhuafa, fakir dan miskin, membantu tetangga saat tertimpa musibah adalah beberapa contoh ibadah ghairu mahdhah. Intinya ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah umum. Yaitu segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah.

Betapa Allah begitu Mahabaik kepada semua hambanya. Membentangkan jalan kebaikan seluas-luasanya. 

Jalan kebaikan yang bisa kita ambil salah satunya untuk dirutinkan dan diamalkan. Tak hanya sekedar waktu-waktu kita lapang menunaikan kebaikan tersebut. Namun catatan pentingnya adalah kebaikan itu rutin dilakukan. Baik dalam kondisi lapang maupun kondisi sempit. Di sinilah Allah yang akan menguji siapa diantara mereka yang konsisten dalam semua kondisi. Allah lah yang akan mengganti atas kebaikan yang sudah ditunaikan secara rutin tersebut. Allah Maha Mengetahuinya. Begitu yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 197 dan ayat 215.

Bahkan pada surat Al-Zalzalah ayat 7 kita  tidak boleh meremehkan amalan sekecil apapun  karena kita akan diperlihatkan balasannya.

Abu Dzar ra. Berkata bahwa Nabi saw. bersabda kepadaku, "Janganlah meremehan kebaikan sekecil apa pun , meskipun hanya dengan menampakkan wajah yang berseri-seri saat kamu menjumpai saudaramu." (HR. Muslim)

Jadi tetap kerjakanlah amal shaleh karena akan kembali untuk diri kita sendiri 

"Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, maka itu dalah untuk dirinya sendiri." (Q.S Al-Jatsiyah: 15)

Saat kita sudah rutin melakukannya meskipun amalan itu kecil nampaknya, Allah lebih meyukainya. Dan tidak boleh mencela kebaikan meskipun itu terlihat kecil.

Jadi rahasia walau udzur tetap mendapatkan pahala adalah dari amalan-amalan yang kita dilakukan secara kontinu, istimror (berkelanjutan), istiqomah (konsisten) meskipun jumlahnya sedikit. Karena saat kita ada udzur beramal, baik dalam keadaan shafar, sedang sakit atau halangan lainnya tetap dicatat sebagaimana melakukannya secara rutin.

Namun catatan pentingnya adalah kebaikan itu rutin dilakukan. Baik dalam kondisi lapang maupun kondisi sempit. Di sinilah Allah yang akan menguji siapa diantara mereka yang konsisten dalam semua kondisi. Allah lah yang akan mengganti atas kebaikan yang sudah ditunaikan secara rutin tersebut. Allah Maha Mengetahuinya. Begitu yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 197 dan ayat 215.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun