Mohon tunggu...
Inayah
Inayah Mohon Tunggu... Direktur CV Gemilang Abadi Semesta

Saya adalah orang yang percaya bahwa Tuhan memberikan masalah seperangkat dengan solusinya, hanya saja banyak orang yang belum menyadari & memahaminya, beberapa yang masih fokus dengan masalah sehingga lupa mencari solusinya. Melalui hypnotherapy saya membantu orang untuk mengenali ego positif yang ada di diri mereka dan menyambut kebahagiaan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dampak Kesehatan Mental terhadap Produktivitas dan Resistensi Karyawan

6 Oktober 2025   09:21 Diperbarui: 6 Oktober 2025   09:21 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen Kesehatan Karyawan (freepik/stockking)

Kesehatan mental merupakan aspek penting yang sering kali terabaikan dalam dunia kerja, padahal kesejahteraan psikologis karyawan memiliki pengaruh besar terhadap kinerja dan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Karyawan dengan kondisi mental yang sehat akan lebih mampu beradaptasi dengan tekanan pekerjaan, menjaga fokus, serta menunjukkan komitmen tinggi terhadap tanggung jawabnya. Sebaliknya, gangguan kesehatan mental seperti stres berlebihan, burnout, atau kecemasan dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan tingkat turnover karyawan.

Beberapa dampak nyata dari kesehatan mental yang terganggu di lingkungan kerja antara lain:

  • Menurunnya motivasi kerja. Karyawan kehilangan semangat untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

  • Tingkat absensi meningkat. Stres kronis dan kelelahan mental membuat karyawan sering mengambil cuti atau sakit.

  • Kualitas kerja menurun. Konsentrasi yang terganggu berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal.

  • Hubungan antar rekan kerja terganggu. Emosi yang tidak stabil dapat menimbulkan konflik atau miskomunikasi di tim.

  • Tingkat turnover tinggi. Karyawan cenderung mencari lingkungan kerja yang lebih mendukung kesejahteraan mereka.

Perusahaan yang mampu menjaga kesehatan mental karyawannya secara tidak langsung berinvestasi dalam keberlanjutan bisnis. Lingkungan kerja yang positif dan suportif dapat menurunkan stres kerja, meningkatkan kepuasan karyawan, serta memperkuat loyalitas mereka terhadap organisasi. Program seperti employee assistance program (EAP), kegiatan mindfulness, hingga kebijakan fleksibilitas kerja dapat menjadi solusi yang efektif dalam mendukung keseimbangan mental karyawan.

Selain itu, para pemimpin perusahaan memiliki peran penting dalam membangun budaya yang peduli terhadap kesejahteraan mental. Komunikasi terbuka, empati, dan pendekatan humanis dapat meningkatkan rasa aman psikologis di tempat kerja. Ketika karyawan merasa dihargai dan didukung, mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan kinerja terbaiknya.

Dalam mendukung perusahaan membangun sistem pengelolaan SDM yang berfokus pada kesejahteraan mental, Gemilang Training hadir dengan berbagai program pengembangan soft skill dan kepemimpinan yang dirancang untuk memperkuat ketahanan mental, komunikasi efektif, dan kolaborasi tim. Melalui pendekatan yang aplikatif dan interaktif, peserta dilatih memahami pentingnya keseimbangan antara produktivitas dan kesehatan emosional.

Dengan mengikuti program pengembangan dari Gemilang Training, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, harmonis, dan berdaya saing tinggi. Ketika kesejahteraan mental menjadi prioritas, produktivitas dan retensi karyawan pun akan meningkat secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun