Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Jadikan Mulutmu Sebagai Sumber Nasihat Bukan Masalah

30 Agustus 2025   07:10 Diperbarui: 30 Agustus 2025   08:42 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Menjaga lisan bisa memasukkan seseorang kedalam surga, karena itu  berpikirlah  terlebih dahulu sebelum berucap, karena semua yang kita ucapkan akan dipertanggung jawabkan, ingat  buah dari ucapan lisan bisa membawa kebaikan atau keburukan"


Jadikan Mulutmu Sebagai Sumber Nasihat Bukan Masalah


Mulut bisa menjadi sumber nasihat tetapi bisa juga menjadi sumber malapetaka tergantung kepada diri masing-masing dalam memanfaatkan nikmatnya lisan, apa yang terjadi baru-baru ini menjadi viral menghiasai jagad maya kasus yang menimpa anggota DPR Ahmad Sahroni yang memiliki jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR, kini  ia tak lagi menjabat pimpinan komisi, tetapi sebatas anggota di Komisi I DPR pergeseran ini tidak lepas dari akibat pernyataanya menanggapi aksi para Mahasiswa yang akan membubarkan DPR bahwa itu merupakan TOLOL sedunia pernytaan inilah yang memicu  gelombang kemarahan rakyat yang sulit dibendung akibat pernyataan bernada merendahkan, bahkan menghina rakyat dampaknya memicu kemarahan  , dan menimbulkan gelombang protes dari rakyat

Indonesia Berbagi
Indonesia Berbagi

Bercermin dari kasus tersebut kita seharusnya menyadari bahwa perkataan yang keluar dari mulut adalah  salah satu sarana untuk mengekspresikan kejernihan hati seseorang , menuangkan isi kepala  (pikiran) untuk  berinteraksi dengan lingkungan sosial masyarakat jadi betapa tidak dapat dibayangkan jika perkataan yang dilontarkan menyakiti pihak lain  karena itulah perkataan memegang aspek penting dalam kehidupan manusia khususnya dalam berkomunikasi, persoalannya adalah  bagaimana menciptakan komunikasi yang baik, benar dan berkualitas tentunya harus mengikuti norma dan etika yang berlaku sehingga  terjalin persahabatan,  bukan perselisihan, dan bahkan konflik berdarah-darah.

Pesantren MAQI
Pesantren MAQI


Ingat nasihat para orang tua, atau para guru zaman beheula yang sering menasehati  jaga mulutmu, jangan ngomong sembarangan mungkin kalimat ini sering kita dengar  meski terkesan  menakutkan namun ini   sebuah nasehat baik  memberikan pesan agar  kita tidak asal ngomong sembarangan berpikir sebelum berbicara agar tidak menimbulkan masalah, tidak menimbulkan kegaduhan, dan tidak menimbulkan konflik karena   lisan disamping bisa menjadi sumber nasehat tetapi juga dapat menjadi senjata yang melukai bahkan  merusak hubungan, karena itulah pilihlah diksi yang baik dan menyejukkan  atau kalau tidak bisa,  maka diam akan jauh lebih menyelamatkan, jadi  betapa pentingnya manusia menjaga mulutnya dari perkataan buruk yang menyebabkan pertikaian, permusuhan, ingat dampak akibat ucapan lisan itu jauh lebih tajam daripada pedang karena luka lisan sembuhnya lebih lama dari pada luka akibat sayatan senjata

NarasiPost.Com
NarasiPost.Com

Sebuah pepatah Arab mengatakan "salamat- al-'insan fii hifzillisan""Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan."  jika kita mau merenungkan pepatah ini ada benarnya bahwa keselamatan dalam pergaulan sosial di masyarakat terletak pada bagaimana pandainya untuk menjaga mulut, bukankahk sering mendengar mulutmu adalah  harimaumu ini menunjukkan bahwa ucapan atau perkataan bisa menjadi  senjata tajam yang dapat menyakiti atau melukai  orang lain, jika tidak dijaga dengan baik  meskipun luka akibat mulut  tidak berdarah namun rasa sakitnya bisa berkepanjagan, dan sejatinya sesama anggota tubuh saling mempengaruhi manusia untuk mendorong melakukan perbuatan  terpuji maupun tercela, dan mulutlah sebagai terminal terakhir   yang akan menjadi kunci, namun lisan  seperti pisau bermata dua, satu sisi apat digunakan untuk menebar misi ebaikan, seperti mengajarkan  ilmu pengetahuan , dan memberi nasihat, namun, di sisi lain, lisan juga bisa melukai hati orang lain melalui perkataan buruk, seperti fitnah, gosip, dan ujaran kebencian.  

Indonesia.id
Indonesia.id


Oleh karena itu, Islam hadir mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga adab berbicara, berkata dengan lemah lembut, tidak menyakiti orang lain, dan menghindari pembicaraan yang sia-sia, karena itu mari kita menjadikan lisan sebagai alat untuk menyebarkan kawasan-kawasan kebaikan, lisan yang menyejukkan, lisan yang memberikan rasa aman, dan memberikan kenyamanan  kapan dan dimanapun kita berada ... Wallahu A'lamu

Sabtu, 30 Agustus 2025

Kreator Kompasiana : Inay Tea, Pondok Damai, Cileungsi, Kab. Bogor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun