Ngabuburit Tidak  Perlu  Jauh-jauh
Selepas Sholat Ashar  sekitar jam 16.00 saya membiasakan diri untuk jalan-jalan sore sambil  ngabuburit (menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan)  jangan salah istilah ngabuburit atau mengabuburit juga sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menurut KBBI, ngabuburit atau mengabuburit artinya menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan, namun untuk bulan puasa kali ini  saya ngabuburitnya tidak jauh-jauh  yang saya lakukan biasanya cukup pergi kedepan dengan  berjalan kaki saja sambil melewati lokasi para pedagang ta'jil  yang jaraknya tidak jauh  dari rumah hanya beberapa meter  saja  bisa sampai dilokasi , kok dekat namanya juga  ngabuburit murah, tanpa harus keluar biaya, tidak harus kejebak  macet, tanpa berpanas-panasan, atau kehujanan cukup dengan jalan santai sambil melihat-lihat aneka jajanan ta'jil  yang berderet disepanjang jalur pintu gerbang Perumahan Duta Mekar Asri bermuara ditaman perumahan, lokasi ini  setiap sore selalu ramai dikunjungi oleh para pemburu ta'jil dari kalangan iu-ibu-emak, bapak-bapak, remaja dan bahkan anak-anak tumplek menjadi satu memburu  ta'jil sesuai selera masing-masing, nampak terlihat sekelompok ibu-ibu mengerumuni pedagang ta'jil, tapi saya tetap belum tergoda untuk membeli sambil berjalan pelan  sesuai rencana awal hanya ngabuburit  sambil melihat-lihat ta'jil yang menarik, enak, dan yang pasti sehat tapi karena sambil ngabuburit untuk membeli ta'jil setelah  jam sudah menunjukkan sore hari, jadi tidak terburu buru  lumayan meski hanya satu putaran berkeliling taman kawasan lokasi pedagang tetapi bisa menghabiskan waktu  1 jam hingga tidak terasa jarum jam sudah menunjukkan 17.30 saatnya pulang dan membeli ta'jil alakadarnya untuk buka bersama dengan keluarga dirumah  Â
Keberadaan pada pedagang di taman  yang lokasinya persis diapit dua perumahan yaitu  perumahan Duta Mekar Asri dan Pondok Damai, lokasi ini menjadi daya tarik sendiri bagi para  pedagang, terlebih jelang bulan ramadhan  akan lebih ramai lagi  dipenuhi para pedagang khususnya jelang sore hari , ada di antara pedagang adalah  pedagang musiman yang hanya berjualan dibulan puasa saja, mereka turut mengadu peruntungan  di taman terlihat para pedagang sudah berjejer dari penjual  aneka jajanan ta'jil ada aneka gorengan antara lain goreng bakwan, goreng pisang, risol, tempe mendoan, comro, kue serabi , kue pancong,  Lemper,  pisang molen, getuk ,  pukis, bika ambon,  kue cubit, onde-onde, ada juga bakso, ketoprak, soto ceker ayam, odenk, ayam geprek, bolu, buah-buahan, es campur, es cingcau, ice cream, es blewah, es timun suri , aneka kolak, biji salak, sup buah, bubur kampiun, es pisang, kacang ijo, dan ada juga aneka masakan sayuran, dan ikan matang semua tinggal dipilih sesuai selera dan hebatnya lagi semua aneka jajanan ini selalu habis diserbu para pemburu ta'jil,  inilah bukti keberkahan bulan ramadhan yang bukan hanya menjadi waktu terbaik bagi umat Islam dalam meningkatkan beribadah, tetapi banyak juga dari warga masyarakat sekitar perumahan untuk memanfaatkan kesempatan bulan puasa untuk mengais rezeki.
Hal itu terlihat dengan menjamurnya para pedagang ta'jil dadakan di sepanjang jalan taman perumahan, penghuni  perumahan sudah terbiasa sehingga tidak merasa terganggu dengan ramainya para penjual aneka ta'jil makanan lainnya, para pedagang mulai terlihat  di pinggir jalan utama perumahan tidak jarang menimbulkan kemacetan kendaraan arah masuk dan keluar perumahan  akan tetapi warga perumahan menganggap biasa menjelang bulan Ramadhan toh hanya setahun sekali begitu kira-kira yang disampaikan Yuyun salah seorang pemburu ta'jil , dan  para pedagang aneka ta'jil tersebut biasanya mulai menggelar dagangannya jam 15.00 hingga menjelang berbuka puasa dengan menyajikan berbagai menu dan tertanam rasa optimisme dari para pedagang ta'jil bahwa dagangannya akan diserbu para pembeli Â
Disamping sibuk menjajakan dagangannya para pedagang juga tidak ketinggalan  menunggu  momen buka puasa, sambil tetap memberikan pelayanan terbaiknya terhadap  pembeli , bagi para pedagang selain sambil menikmati saat-saat berbuka puasa juga ada pundi-pundi rupiah yang mereka dapatkan dari pengunjung pasar ta'jil, sebagaimana  dari hasil obrolan singkat sambil ngabuburit bahwa penghasilan mereka lumayan bisa dikisaran 300-500 ribu sebagaimana pengakuan salah seorang pedagang kue, namun  hal ini sangat tergantung jenis dagangan dan modal yang dikeluarkan, yang pasti jumlah pendapatan  tersebut sulit didapatkan dibulan biasa Minggu (02 /03/2025), melihat potensi tersebut wajar saja jika  ada beberapa pedagang dadakan yang turut meramaikan pasar ta'jil karena mereka sudah mengetahui potensi pasar di sekitar taman , soal harga relative sangat bervariasi namun tetap terjangkau tidak akan sampai menguras isi kantong kita cukup dengan uang 20.000 kita akan mendapatkan aneka ta'jil  karena mayoritas pedagang  ta'jil mematok harga 2000-5000 rupiah/pcs  saja harga tersebut masih terbilang murah  untuk ukran sekarang yang sudah serba mahal
Kesimpulan
Seiring perkembangan zaman, ngabuburit kemudian menjadi tren dan tradisi tersendiri oleh banyak masyarakat Indonesia sampai sekarang, kegiatan ngabuburit identk dilakukan jalan sore hari sambil menunggu kumandang azan magrib untuk berbuka puasa ada beragam kegiatan dibulan puasa yang identic dengan ngabuburit  antara lain :