Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

I'tikaf Perdana Ahad Malam, Tgl 31 Maret 2024 di Masjid Nurul Falaah Perumahan Pondok Damai Cileungsi Bogor

1 April 2024   17:05 Diperbarui: 1 April 2024   17:06 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. DKM Nurul Falaah Saat Makan Sahur Bersama

Jadikan I'tikaf sebagai ungkapan  rasa cinta kepada sang Khaliq sehingga segala aktifitas ibadah selalu  berhenti dititik keta'atan, ketundukkan kepada-Nya  senantiasa menjadikan tafakur sebagai sarana penghibur, berani menjalani hal yang tidak kita sukai, karena barangkali ketidak sukaan kita hanyalah terjemahan kecil saja dari ketidak mampuan nalar kita dalam menangkap pesan yang Allah SWT berikan . 

"I'tikaf Perdana Ahad Malam,Tgl 31 Maret 2024 di Masjid Nurul Falaah Perumahan Pondok Damai Cileungsi  Bogor "

 

I'tikaf adalah salah satu amalan yang banyak dilakukan oleh umat muslim di bulan Ramadan, adalah  merupakan amalan berdiam diri di masjid selama sepuluh hari di bulan Ramadan dengan melakukan ibadah tertentu, seperti shalat, membaca Al-Quran, dzikir, dan berdoa, dengan tujuan untuk mendapatkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT tetapi persoalan i'tikaf bisa dilakukan kapan saja dan hukumnya sunah bagi seluruh umat Islam namun demikian i'tikaf harus dilakukan di masjid dan lebih utama dilakukan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah SAW Hadits riwayat Aisyah ra: Artinya: "Bahwa Nabi SAW melakukan i'tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan i'tikaf setelah beliau wafat." [HR. Muslim]

Begitu pula apa yang dilakukan DKM Masjid Nurul Falaah Perumahan Pondok Damai tidak mau ketinggalan untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW dengan mengadakan I'tikaf berjamaah pada setiap tahun menjelang sepuluh malam terakhir Ramadhan kebetulan untuk tahun ini perdana jatuh pada Ahad malam Senin  tidak kurang dari 50 jamaah yang hadir dari kalangan orang tua, remaja, dewasa, dan bahkan anak-anak yang didampingi orang tuanya turut hadir maramaikan suasana I'tikaf di Masjid Nurul Falaah  lantai dua semua memiliki tujuan yang sama  adalah untuk sementara  mengisolasi diri dengan berniat menetap di masjid selama sepuluh hari meskipun pada prakteknya tidak full semalaman di masjid karena ada beberapa jamaah yang pulang menjelang sahur mengingat ada tugas untuk membangukan keluarganya , ada yang pulang setelah sholat subuh berjamaah dan ada pula yang menetap tergantung pilihannya tetapi yang pasti panitia Ramadhan Masjid Nurul Falaah Tahun 1445 H. sudah mempersiapkan semua kebutuhan jamaah yang beri'tikaf di Masjid dari mulai air minum, teh manis, kopi, makanan ringan,  ruangan full  AC supaya jamaah merasa lebih nyaman, dan tidak ketinggalan mempersiapkan makan sahur yang biasanya tepat jam 3.30 makan sahur mulai digelar emua ini  dilakukan dengan sukarela semata-mata untuk melayani jamaah yangsedang  melaksanakan I'tikaf di Masjid Nurul Falaah

Dok. Kegiatan Rismalah
Dok. Kegiatan Rismalah

Dok. Kegiatan Rismalah
Dok. Kegiatan Rismalah

Meskipun kami sangat meyakini bahwa kehadiran para jamaah yang akan melaksanakan I'tikaf adalah semata-mata hanya untuk mencari keutamaan pada malam-malam lailatul qadri sebagaimana yang digambarkan dalam  QS. Al-Qadr 1-5 "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan R (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan" sangat menarik pahala yang dijanjikanAllah SWT pada malam keuatamaan lailatul Qadr wajar jika tantangannya juga sangat lumayan berat karena itulah Rasulullah SAW bersabda "Rasulullah SAW ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadhan beliau memerintahkan untuk mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya"  Kencangkan ikat pinggang bisa dimaknai sebagai sebuah isyarat dari Rasulullah SAW agar kita memiliki fisik kuat, sehat supaya  lebih semangat dalam mengejar keutamaan malam-malam lailatul qadr sayang jika momen ini dilewatkan dilain pihak dengan mengencangkan ikat pinggang supaya mampu  menghadapi  godaan untuk dari kefuturan alias tergoda untuk istirahat  setelah menjalani puasa selama 20 hari dimana godaan virus lelah, lesu, capai sudah mulai menggoda sehingga tidak jarang banyak diantara kita yang berguguran ditengah jalan karena merasa sudah menjalankan ibadah puasa selama dua puluh hari sehingga   menjadi dalil untuk istirahat  kondisi ini  terlihat dari kurangnya shaf dalam  jumlah jamaah tarawih yang semakin hari semakin maju kedepan alias mulai berkurang ini mengindikasikan terjadinya penurunan jumlah jamaah hal ini  sering memunculkan memey diantara para penceramah ramadhan bahwa  menjelang akhir ramadhan sebuah fenomena terjadi di setiap masjid dan  musholla dimana saja rasanya hampir sama suasana jamaah tarawih sudah semakin maju kedepan alias jumlah jamaah mulai berkurang

Langit7. Id
Langit7. Id

Fenomena ini menjadi sebuah tantangan besar karena itu bagi yang bisa melaluinya dengan baik  tantangan kelesuan beribadah akan mendapatkan keuntungan besar bukankah pahala ditentukan dari tingkat kesulitan  sebagaimana dalam kaidah "Al Ujroh Biqodril Masyaqqoh" "Amalan  kegemilangan dan ukuran kesuksesan seseorang kembali kepada kualitas perjuangannya" bahwasanya hasil berdasarkan usaha yang dilakukan, seberapa besar ganjaran bergantung pada kesusahan dan kesulitan yang dilewati, amalan I'tikaf sebagai salah satu amalan yang tidak bisa dianggap ringan terlebih bagi mereka yang tidak terbiasa menantang dinginnya air kecupak wudhu di penghujung akhir pertigaan malam sangat memilki tingkat kesulitan yang besar ditambah  virus kelelahan, ngantuk, cuaca dingin  mulai menghampiri diri karena itu rawatlah selalu spirit lezatnya beribadah untuk meraih malam-malam utama lailatul qadr dengan menjalankan ibadah-ibadah malam lailatul qadr antara lain:

Shalat

Memperbanyak shalat saat I'tikaf amat sangat dianjurkan. Sebab, shalat merupakan seutama-utamanya Ibadah yang paling besar pahalanya.

Memperbanyak Membaca Al Quran

Dengan membaca Al Quran hati akan menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram. Terlebih, pahala membaca Al Quran juga amat besar. Selain itu, akan medapatkan jaminan untuk memperoleh syafaat di hari kiamat kelak. Rasulullah Saw. bersabda, "Bacalah oleh kalian Al Quran. Karena sesungguhnya Al Quran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat." (HR Muslim)

Memperbanyak Dzikir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun