Sementara itu, derajat yang ketiga yakni mereka adalah orang-orang yang sangat khusus, karena hanya sedikit orang yang mampu mencapai derajat ini. Mereka adalah golongan yang telah melewati golongan yang pertama dan kedua. Al-Gazalai mengistilahkan dengan puasa khususul-khusus. Ini adalah tingkatan tertinggi. Menjaga puasanya secara  kuantitatif dan kualitatif, serta dimake-up dengan ibadah-ibadah yang lain sebagai penyempurna dalam menjalankan ibadah puasa hampir tak sedetik waktupun selama bulan Ramadhan kecuali dengan investasi amal kebaikan  sudah bisa membentengi hati dan pikiran. "Mereka ini yang telah menjaga hatinya, hatinya betul-betul tidak memikirkan di bulan Ramadhan ini kecuali hanya Allah Swt. Hatinya dijaga betul-betul, apa yang terlintas di dalam hatinya hanya memikirkan bagaimana menambah kecintaannya kepada Allah dan Rasulnya. Dan menjauhkan hatinya dari pemikiran-pemikiran tentang duniawi,"
Pertanyaan selanjutnya adalah puasa kita berada di posisi peringkat yang mana 1,2, atau 3  ?  tentu saja jawabanya hanya ada dihati masing-masing karena ini hanya sebuah media atau  alat ukur untuk evaluasi  pembelajaran  dari Imam Al- Gazali  agar bisa  memacu kita  menjaga kuantitas dan kualitas puasanya serta ada peningkatan investasi amal sebagai penyempurna puasa yang sedang dijalaninya. Wallahu A'lamu
Rabu, 20 Maret 2024
Kreator: Inay Thea