Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Jasa Ibu

22 Desember 2022   06:17 Diperbarui: 7 Januari 2023   18:54 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGENANG JASA IBU

Terlepas dari sejarah perayaan hari ibu , tentunya sosok Ibu sangat mulia dalam kehidupan setiap manusia di dunia ini tidak bisa kita pungkiri sosok ibulah yang menghadirkan individu hebat di dunia ini yang berjuang  mati-matian untuk anaknya dari mengandung 9 bulan hingga merawatnya sampai dewasa tentu semua  menyadari, bahwa jasa ibu tidak akan pernah terbalaskan oleh apapun, bahkan terkadang kita sering melupakannnya. 

Pada momen ini, mari sejenak mengingatnya meski kita mengetahui bahwa  Islam tidak mengenal hari atau tanggal tertentu untuk peringatan hari ibu karena islam menjadikan setiap saat  adalah dimana anak wajib memuliakan ibunya, dan mendoakannya. Namun demikian tidak ada salahnya kita mengenang  hari ibu sebagai salah satu bentuk  penghargaan atas jasa seorang ibu

Sejenak kita renungkan bagaimana keikhlasan seseorang ibu  kerap menembus relung hati hingga anaknya beranjak dewasa karena keikhlasan ibu dalam merawat anak adalah nilai plus, ini sebagai pengingat bagi anak betapa  peran  ibu untuk  anaknya yang selalu berharap menjadi anak sholeh kata itu yang selalu terngiang  dalam telinga sehingga kita menjadi faqih, tangguh dalam banyak hal adalah karena sentuhan tangan halus seorang ibu,  kita pikirkan  ketika anaknya teriak minta apapun maka dengan sigap ibunda bergerak melayani dengan cepat tanpa membuat seni beralasan untuk anaknya lain halnya dengan sang anak  ketika seorang ibu meminta pertolongan maka kita akan mencari cari seni beralasan sebagai bentuk penolakan secara halus atas titah ibunda

Terimakasih  Ibu yang selalu membimbing kami dengan nutrisi agama, dan adab   sebagai pilar invetasi masa depan, sebagai obat mujarab yang  bisa mendulang doa buat ibu ,  dekapan kasih sayangnya masih terasa hangat maka sangat wajar seorang anak   mengingat jasa seorang perempuan bernama Ibu  lalu katakan  "Ini ibuku, ini guruku dan ini teladanku atau jangan jangan kita berpikir bahwa setelah mengklaim semua jasa ibunda lalu lunaslah untuk membayar jasa ibu? tentu saja jasa seorang ibu tidak akan bisa dibayar sebesar apapun yang kita torehkan  meski semua yang terbaik telah kita berikan padanya, namun semua itu tak akan bisa menggantikan, karena jasa seorang Ibu itu sangat besar dan bermakna  buat anak-anaknya tak satu pun langkahnya  yang tak berarti di hidup kita, seorang ibu yang rela menahan rasa kantuk di malam hari  hanya untuk menghentikan rengekan sang  jabang bayi yang kehausan karena kerelaan inilah niscaya menghasilkan nasab yang konsisten, turunan yang memiliki fikrah yang baik, mewujudkan  hubungan keluarga yang penuh berkah ditingkah  ringkih doa seorang ibunda dimalam hari saat saat anaknya tertidur pulas.......

Terimakasih Ibu engkau hadir  layaknya peri yang ada di dunia, tiada yang bisa mengalahkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Ia rela melakukan apa saja demi anak-anaknya agar menjadi manusia baik, bijaksana, dan sukses. Ibu adalah seorang pekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak pikiran dan tenaga hanya untuk membuat anaknya bahagia  lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya apalagi berharap balasan dari anaknya atas apa yang telah ibu lakukan, kebalikan dari sang anak   berbuat besar untuk ibunya namun  terkadang kita mengingat-ingatnya, bahkan menyebut-nyebutnya namun sikap itu jauh dari seorang ibu meskipun besar jasa terhadap anaknya ia lupakan semua ......

Terimakasih  ibu mengingat saat seorang anak kecil   begitu takut gelap maka ibu siap memberi penerang supaya anaknya tidak terjerembab dalam lubang, saat anaknya  takut suara dan segala yang asing bagi anak maka ibu langsung mengenalkannya supaya anaknya kelak  tidak menjadi terasing dalam kehidupan social begitu kerap anaknya  bergetar dan takut maka ibu tampil supaya anaknya memiliki mental yang kuat namun  seorang ibu bukan pejuang yang  heboh memamer mamerkan  kebaikannya meski terhadap  anaknya sekalipun, namun sosok ibu akan memperlihatkan  wajah ceria  atas keberhasilan anaknya .....

Wahai Ibu untuk tiap tetes jiwa yang mengalir dari tangan halus dan tiupan  rahim Syurgawinya yang engkau bisikkanpada telingan anak-anakmu senantiasa membawa kehangatan bagi anakmu sampai detik ini masih terasa,  maka ampunilah dosa Ibunda kami, dan  untuk tiap derai Jiwa yang menetes hapus khilafku engkau adalah naungan dan tempat bersandar kami setelah Allah SWT. Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fuanha. Terima kasih ibu yang telah membimbing anakmu dengan nutrisi Agama

Penulis adalah  Freelancer Konsultan Pemberdayaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun