Mohon tunggu...
Inarotul Laila
Inarotul Laila Mohon Tunggu... Seniman - Semoga bermanfaat

https://www.kompasiana.com/inarotul07279

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup

6 Desember 2020   08:40 Diperbarui: 6 Desember 2020   08:41 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secercah harapan yang kugoreskan..

Tiada satupun ragu yang kutorehkan..

Cacian dan hinaan yang setiap harinya menjadi santapan kuping kanan..

Menjelma menjadi semangat baru yang menjanjikan..

Benar, relung hatiku mengatakan aku sudah berubah..

Berubah menjadi sosok yang lebih tabah..

Melihat kondisi dan situasi hanya saat memastikan apakah kehidupan masih berjalan..

Apakah roda hidup masih menampakkan perputaran..

Menganggap kicauan orang sebagai instrumen jalanan..

Yang berlalu lalang memperindah sendi-sendi kehidupan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun