Jaga Diri Sayang

Sayang maaf karena tulisan kali ini sangat telat. Bukan karena kesibukan saya, akan tetapi saya lebih mementingkan euforia dan momen yang sedang terjadi. Namun saya selalu berusaha untuk tetap menjaga rutinitas yang sudah terbangun sejak lama ini. Terimakasih karena kamu masih sabar dan tidak menagihnya. Dan saya berharap sekali kamu tidak begitu ikut campur dalam persoalan yang menyita banyak perhatian.

Karena memang kondisinya cukup membahayakan dari semua sisi. Tetapi saya percaya kamu akan menepati kepercayaan ini. Boleh tahu asal tidak terlalu dalam ya sayang. Ada yang sangat mengkhawatirkan dirimu. Maka kamu harus mampu menjaga dan memfilternya sebaik mungkin.

Jujur saya bingung ingin menuliskan apa. Karena setiap senja kita selalu membicarakan rutinitas dan hal-hal diluar itu. Selalu ada bahasan dalam setiap pertemuan. Bahkan waktu selalu saja tak cukup untuk menuntaskan pembicaraan kita. Senyaman itu kita bisa saling terbuka dan bercerita.

Seperti halnya hari ini. Ada yang membahagiakan ditempat kerja saya. Semoga saja kebahagiaan itu benar-benar terwujud. Karena tak dipungkiri tanggungan kita berdua masih banyak sekali sayang. Belum lagi keinginan untuk berlibur bersama. Menghabiskan waktu hanya untuk bercerita tanpa kenal waktu. Tak ada urusan kerja dan sebagainya. Yang ada hanyalah saya, kamu dan cinta kita.

Saya tahu akhir-akhir ini ada banyak hal yang tak terduga menghampiri kita. Dan mau tidak mau kita harus melewatinya. Jangan lengah dan terus lah semangat sayang. Dirimu adalah talang untuk orang-orang disekitarmu. Namun yang paling penting adalah kebahagiaan dirimu. Tak ada yang boleh mengalahkan hal itu. 

Terimakasih untuk segala cinta kasih yang kamu berikan. Semoga cinta ini diberikan jalan yang terbaik. Yang memberikan kebahagiaan bukan hanya untuk kita melainkan untuk orang-orang disekitar. Dan sebentar lagi memasuki pertengahan bulan apakah kamu masih mengingat janji kita sayang? Akankah keinginan itu bisa terwujud? Saya mencintai dirimu.