Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mari Berkelana Sayang

24 Januari 2024   10:48 Diperbarui: 24 Januari 2024   10:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Facebook/FaqihFadhila

Perjalanan sebuah cinta pasti menemui banyak sekali rintangan yang menghadang. Entah hanya sekadar tak diberi kabar sampai kejadian buruk yang tiba-tiba hadir dalam mimpi. Malam tadi kali pertama saya bermimpi tentangmu dengan kejadian yang amat membuat saya sakit hati. Saya tak akan menjabarkan secara detail bagaimana mimpi tersebut, karena bagi saya itu adalah sesuatu yang telah berlalu. Jika saya terus mengingatnya, maka kemudian saya sendiri lah yang akan rugi.

Selama menjalin hubungan denganmu saya merasa seperti digembleng terus untuk menjadi kuat. Saya senantiasa menemui hal-hal baru yang membuat saya bisa belajar banyak hal dari berbagai sisi. Bayangkan saja dari pihak keluarga menginginkan saya segera menikah, sedangkan diri ini masih ingin menemani kamu menjalani proses perjalanan hidup yang amat sederhana ini.

Tak dapat dipungkiri pula bayangan dan pikiran negatif tentang dirimu selalu saja hadir berusaha menggoyahkan cinta saya terhadapmu. Namun saya percaya sesuatu yang datangnya dari hati pasti akan sampai pada hati lainnya. 

Ada hal yang menurut saya lebih penting dari bayangan negatif yang kerap mengganggu pikiran saya tersebut. Fakta bahwa kau mencintai saya dan kau menyadari serta mengakui bahwa kau merasa lebih bahagia saat menjalani kisah asmara ini. Seharusnya itu cukup menjadi bukti bagi saya. Namun maafkanlah saya jika pikiran-pikiran negatif itu kadang selalu muncul.

Disisi lain saya pun menganggap apakah ini salah satu ujian cinta kita? Tuhan menguji seberapa percayanya kita satu sama lain. Seberapa pengertian dan tak mendominankan ego kita dibanding kebahagiaan masing-masing. Bukankah semua bisa menjadi kebenaran menurut asumsi kita pribadi. Sebagai makhluk yang tak memiliki kekuatan apapun, saya serahkan dan selalu meminta yang terbaik untuk perjalanan cinta kita kepada Tuhan.

Manusia berusaha, Tuhan yang berkehendak. Dan semoga usaha yang kita jalankan ini mendapatkan dukungan dari semesta dan direstui oleh Tuhan. Saya percaya setiap hal yang kita lakukan berdasarkan niat. Jadi mungkin kita bisa kembali melihat apa sebenarnya niat kita menjalin hubungan ini. Dan sejak saya menyadari bahwa saya telah jatuh cinta kepadamu, niat saya hanya ingin selalu bisa membersamai dirimu apapun dan bagaimanapun keadaannya. 

Begitu juga dengan kamu yang awalnya memilih mendekati saya lalu seiring berjalannya waktu malah tumbuh rasa sayang juga cinta. Bahkan bisa jadi kita berdua sama-sama takut kehilangan satu sama lain. Ini adalah pilihan kita sayang. Dan setiap pilihan pasti akan menjumpai bagaimana ujungnya. Maka dengan cinta sederhana yang kita miliki, saya berharap kita bisa terus bersama-sama saling membahagiakan dalam kesalingan maupun kerja sama bahagia. 

Ahh rasanya saya merindukan saat-saat bersama dirimu bersenda gurau diatas motor lalu berjalan bergandengan tangan menyusuri jalanan meski tanpa tujuan yang pasti. Mari kita jadwalkan ulang sayang, kemana lagi kita akan berkelana. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun