Usulan agar Badan POM turun langsung ke akar rumput layak diperhatikan. Pengawasan pasar dan kantin sekolah menjadi penting, karena tempat inilah anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu. Pencegahan dini melalui kontrol pangan sehat akan lebih efektif daripada penanganan setelah masalah muncul.
Selain soal konsumsi, keluarga juga menghadapi tekanan finansial dalam menyambut kelahiran, yang kerap memperburuk siklus stunting.
Tabungan Melahirkan, Inovasi Lokal dari Desa
Dalam rembuk stunting, muncul gagasan lokal yang menarik: tabungan melahirkan. Ibu hamil bersama keluarganya diminta menabung secara khusus untuk persiapan persalinan. Langkah sederhana ini menyentuh akar persoalan mendasar: kesiapan finansial keluarga saat menghadapi kelahiran anak.
Banyak keluarga miskin di desa kesulitan menyiapkan biaya persalinan. Kondisi ini kerap mendorong mereka mengambil jalur berisiko, termasuk pinjaman online atau melahirkan tanpa dukungan tenaga kesehatan memadai. Padahal, keduanya berpotensi membahayakan keselamatan ibu maupun bayi.
Tabungan melahirkan dapat menjadi solusi preventif. Sedikit demi sedikit, keluarga terbiasa menabung sehingga beban finansial saat persalinan lebih ringan. Pemerintah desa bahkan dapat menggandeng BUMDes atau lembaga keuangan mikro agar mekanisme tabungan berjalan dengan lebih terstruktur.
Data OJK mencatat, pada Mei 2025 NTB termasuk 10 provinsi dengan rasio kredit macet pinjol tertinggi di Indonesia. Angkanya mencapai 4,77 persen, jauh di atas rata-rata nasional. Tabungan melahirkan bisa menjadi alternatif agar keluarga tidak lagi terjerat pinjaman berisiko tinggi.
Komitmen Bersama Menurunkan Angka Stunting
Rembuk stunting Desa Pengembur menghasilkan komitmen menurunkan angka stunting sebesar 10–14 persen. Target ini ambisius, tetapi realistis jika dilaksanakan konsisten. Kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi lintas sektor, dari desa, puskesmas, kecamatan, hingga dinas terkait di tingkat kabupaten.
Penanganan stunting tidak bisa hanya dilihat dari sisi medis. Masalah ini juga menyangkut faktor sosial, ekonomi, bahkan budaya. Karenanya, intervensi harus menyeluruh. Mulai dari pengawasan pangan, perbaikan data, edukasi pola konsumsi, hingga inovasi lokal seperti tabungan melahirkan.
Menurut penuturan pihak Puskesmas, Desa Pengembur pernah menjadi salah satu desa yang berhasil menurunkan angka stunting hingga mencapai nol. Capaian ini membuktikan bahwa dengan kerja keras kolektif, stunting bukanlah takdir, melainkan tantangan yang bisa ditaklukkan bersama.
Perbedaan data antara BKKBN dan pemerintah desa menunjukkan pekerjaan rumah yang penting. Verifikasi lapangan melalui kader posyandu menjadi krusial. Hanya dengan data akurat, intervensi penanganan dapat tepat sasaran, menghindari tumpang tindih program, dan meminimalisasi kesenjangan antarwarga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!