Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Penikmat Kopi

Seorang analis pembangunan desa dan konsultan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan integrasi SDGs Desa, mitigasi risiko bencana, serta pengembangan inovasi berbasis lokal. Ia aktif menulis seputar potensi desa, kontribusi pesantren, dan dinamika sosial di kawasan timur Indonesia. Melalui blog ini, ia membagikan ide, praktik inspiratif, dan strategi untuk memperkuat ketangguhan desa dari tingkat akar rumput. Dengan pengalaman mendampingi berbagai program pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, blog ini menjadi ruang berbagi pengetahuan demi mendorong perubahan yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Durian di Meja Berbuka, Godaan yang Harus Ditahan?

15 Maret 2025   20:54 Diperbarui: 16 Maret 2025   10:19 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka bersama dengan durian )Sumber: Dokumen pribadi)

Menurut laporan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, senyawa ini bisa memengaruhi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping (Winarsi & Agustina, 2015). Oleh karena itu, penderita diabetes yang sedang dalam pengobatan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi durian.

Lalu, bagaimana jika keinginan untuk menikmati durian begitu kuat? Ada beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan. Pertama, pilih durian yang tidak terlalu matang, karena kandungan gulanya cenderung lebih rendah.

Kedua, konsumsi durian bersama dengan makanan tinggi serat seperti sayuran atau biji-bijian, yang bisa membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah. Ketiga, pastikan untuk memantau gula darah sebelum dan setelah mengonsumsi durian, agar bisa mengambil tindakan cepat jika terjadi lonjakan.

Selain itu, penderita diabetes juga bisa mempertimbangkan alternatif buah lain yang lebih aman, seperti apel, pir, atau jeruk. Buah-buahan ini memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan kandungan gula yang lebih terkontrol. Namun, jika durian tetap menjadi pilihan, pastikan untuk mengonsumsinya dalam porsi kecil dan tidak terlalu sering.

Durian memang buah yang istimewa, tetapi bagi penderita diabetes, kenikmatannya harus diimbangi dengan kewaspadaan. Seperti kata pepatah, "lebih baik mencegah daripada mengobati." Dengan memahami batasan dan cara mengonsumsinya dengan bijak, penderita diabetes tetap bisa menikmati durian tanpa harus mengorbankan kesehatan.

Pada akhirnya, kesehatan adalah prioritas utama. Durian mungkin bisa memberikan kebahagiaan sesaat, tetapi menjaga gula darah tetap stabil adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Jadi, bijaklah dalam memilih makanan, termasuk saat memutuskan untuk berbuka dengan durian. Seperti yang dilakukan teman saya, terkadang menahan diri adalah bentuk kasih sayang terhadap tubuh sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun