Saat Ramadan hampir usai, tantangan bagi perantau, terutama mahasiswa dan pekerja kos-kosan, semakin berat. Banyak pedagang makanan yang mulai mudik, menyebabkan warung-warung makan langganan tutup. Warteg favorit yang biasanya menyelamatkan sahur dan berbuka kini tidak lagi beroperasi, sementara warung nasi di sekitar kos juga semakin sepi.
Pilihan makanan pun semakin terbatas. Beberapa tempat makan yang masih buka, seperti warung Padang, cenderung lebih mahal. Harga satu porsi makanan bisa membuat kantong mahasiswa menjerit. Dalam situasi seperti ini, memasak sendiri menjadi solusi terbaik. Namun, persoalannya bukan hanya soal kemampuan memasak, tetapi juga keterbatasan bahan makanan dan waktu, terutama saat sahur yang singkat.
Banyak yang akhirnya pasrah dengan makan mi instan setiap hari, meskipun sadar bahwa konsumsi berlebihan bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan. Namun, sebenarnya ada banyak strategi bertahan dengan menu darurat yang tetap sehat, bergizi, dan mengenyangkan. Dengan kreativitas dan sedikit usaha, kita masih bisa mendapatkan makanan yang layak tanpa menghabiskan banyak uang atau waktu.
Menu Sahur Praktis dan Bergizi
Sahur adalah waktu makan yang sangat penting karena menjadi bekal energi selama seharian berpuasa. Makanan yang dikonsumsi saat sahur harus cukup mengenyangkan dan bergizi agar tubuh tetap bertenaga serta tidak cepat merasa lapar. Berikut beberapa menu sahur darurat yang bisa dipilih.
1. Nasi dan Telur: Pilihan Sederhana yang Efisien
Jika ada nasi, telur adalah lauk paling praktis dan bergizi yang bisa diolah dengan cepat. Bisa digoreng, dibuat telur dadar, didadar dengan sedikit sayuran, atau bahkan direbus untuk pilihan yang lebih sehat. Telur merupakan sumber protein yang baik dan bisa memberi rasa kenyang lebih lama.
Agar tidak bosan, variasikan cara memasaknya. Jika ada sedikit kecap manis atau saus sambal, tambahkan ke telur goreng agar lebih lezat. Jika masih ada sisa sayur di kulkas, seperti bayam atau sawi, cukup tumis sebentar dengan bawang putih dan garam untuk pelengkap yang sehat.
Menurut penelitian dari Sari (2021), telur adalah salah satu sumber protein paling efisien dan mudah diolah, sehingga cocok sebagai pilihan utama untuk sahur darurat.
2. Oatmeal: Alternatif Cepat dan Mengenyangkan
Jika nasi sudah habis dan malas memasak, oatmeal bisa menjadi pilihan. Oatmeal cukup diseduh dengan air panas dan bisa ditambahkan susu, madu, atau pisang jika ada. Kandungan serat dalam oatmeal lebih tinggi dibandingkan nasi putih, sehingga bisa membantu menunda rasa lapar lebih lama.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition (2020), konsumsi oatmeal saat sahur terbukti lebih efektif dalam menjaga rasa kenyang dibandingkan nasi putih karena indeks glikemiknya lebih rendah.
3. Roti dan Selai Kacang: Sahur Simpel dan Bernutrisi
Jika masih punya stok roti, oleskan selai kacang sebagai pelengkap. Pilihan terbaik adalah roti gandum karena mengandung karbohidrat kompleks yang lebih lama dicerna oleh tubuh. Ditambah susu, ini bisa menjadi menu sahur sederhana tetapi tetap memberikan energi yang cukup.