Mohon tunggu...
Imtiaz Habib L
Imtiaz Habib L Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student

Seorang Mahasiswa yang memiliki ketertarikan kepada Alam,Sejarah,Dunia,dan Masadepan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keunikan Seorang Perantau

25 Februari 2023   22:09 Diperbarui: 25 Februari 2023   22:12 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Kita pasti tahu sendiri kalau menjadi seorang perantau itu adalah suatu hal yang sulit namun, siapa sangka menjadi seorang perantau itu memiliki suatu keunikannya tersendiri terlebih pada saat kita pulang kembali ke kampung halaman kita.

    Merantau jarak dekat atau jauh memanglah berbeda, yang dimana jika merantau dengan  jarak dekat mungkin kita masih dapat kembali sekali sebulan atau sekali tiga bulan. Namun bagi perantau jarak jauh mereka haruslah mencari waktu libur yang panjang agar dapat kembali ke kampung halaman, sama seperti saya hehe dikarenakan tiket pesawat yang juga mahal.

    Selama kita merantau itu kita dapat dikatakan mengumpulkan cerita cerita perjalanan hidup kita di tanah orang dan ketika pulang kita dapat bercerita dengan gembira kepada orang terdekat kita baik itu orang tua, keluarga, atau bahkan pasangan kita sendiri. Mencerita suka duka kita selama merantau atau mungkin kita bermanja manjaan kepada orang terdekat , mengingat kita di perantauan mungkin tidak ada tempat untuk bercerita kepada orang terdekat, mungkin saja ada tetapi sangat berbeda ketika bercerita kepada keluarga.

    Selain Bercerita salah satu hal unik lainnya yaitu ketika kita pulang ke rumah, jujur pas awal pulang dari rantauan saya kaget dan merasa asing terhadap rumah yang pernah saya tinggali, dan juga merasa aneh ketika ingin makan, lauk dan pauk sudah tersedia kita tidak perlu membeli dulu atau bahkan memasaknya,bagi saya pribadi itu cukup asing ahahhaha

    Tetapi ya namanya seorang perantau pasti akan kembali lagi ke tanah rantauannya dan ya disini lah masa seduhnya kembali lagi, ketika berpamitan ke orang tua atau keluarga itu rasanya tak tertahan, pengen tetap di kampung halaman tapi ada tuntutan pendidikan atau pekerjaan yang harus dikejar dan itu memanglah hal yang wajar untuk disedihkan

    Tapi Kembali lagi ke pendapat orang masing masing, hal ini ditulis berdasarkan pendapat dan perasaan penulis, ya bisa jadi terlalu berlebihan tetapi yang tidak bisa saya hindari saya harus mengakui saya kangen masakan keluarga walaupun hanya sebatas telur yang diceplok.

    Terimakasih telah membaca blog ini semoga bagi temen temen yang merantau selalu sukses dan bisa balik secepatnya ke kampung halaman, keluargamu menanti dirumah...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun