Teater bisa meredam penyimpangan. Caranya? Ajak mereka menulis naskah sendiri. Angkat kisah nyata mereka. Libatkan emosi mereka. Di situ mereka belajar empati. Belajar mengerti hidup dari sudut pandang orang lain.
Maka, kembali ke kisah awal: ibu yang menyuapi anak SMA-nya. Mungkin banyak yang mencibir. Tapi siapa tahu, dari suapan itulah sang anak belajar makna cinta. Dari situ ia belajar kelembutan, belajar pulang, belajar menjadi manusia. Sebab kadang, revolusi besar dimulai dari sendok kecil di tangan seorang ibu.**
Dini Hari : 00.21 WIB |Â Pondok Pesantren Laa Roiba-Muaraenim, 23 Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI