Mohon tunggu...
M Imron Fauzi
M Imron Fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Pedagang Kecil

Duniaku BUMI MANUSIA dengan segala persoalannya. -Minke

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rapuhnya Penanganan Covid-19 di Indonesia

19 September 2020   15:43 Diperbarui: 19 September 2020   15:46 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, sering kita temui orang-orang dalam melihat covid-19 terkesan masih banyak bercandanya, mulai dari rakyatnya sampai pengurus negaranya. 

Banyak sekali rumor yang beredar terkait apa itu covid-19. Ada yang menganggap covid-19 sebuah teori konspirasi. Ada lagi yang menganggap covid-19 cuman omong kosong, alias hoax. 

Bahkan, ada pula yang beranggapan bahwa korban covid-19 hanya pengakuan dari rumah sakit, agar mendapat uang dari negara. Apapun informasi yang beredar, sekalipun itu simpang siur, pasti ada yang menciptakan dan ada tujuannya. Perihal covid-19 itu mematikan, saya sepenuhnya percaya, saya harap anda pun juga mempercayainya. 

Selebihnya anda berhak percaya atau tidak mengenai informasi berikut, bahwa covid-19 adalah buatan manusia yang memodivikasi RNA virus. Ada lagi yang mengatakan bahwa Covid-19 untuk depopulation manusia dan decoupling masa depan dengan masa lalu. Bahkan, ada pula yang mengatakan covid-19 ingin mengendalikan dunia kesehatan atau farmasi. 

Yang pasti, covid-19 memaksa manusia agar dapat adapatasi cepat ke era digital, termasuk merubah pasar dari offline (tatap muka) bergeser ke digital atau online. Secara tidak sadar, covid-19 juga memaksa manusia untuk selalu menatap layar smartphone, setidaknya 7 jam sehari. Bagi saya, Covid-19 bukan benda  yang datang secara tiba-tiba kemudian akan hilang dengan sendirinya.

Dalam hal penanganannya, Indonesia harusnya memiliki metode sendiri, dengan melakukan riset yang mendalam. Sebab, Indonesia berbeda dengan negara-negara lain,  baik itu Iran, Vietnam, Thailand, Taiwan, dan Singapura. 

Sebagai perbandingan saja, Vietnam dan Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang paling awal menyelesaikan virus mematikan ini, disusul Brunei Darussalam dan Kamboja. 

Lain halnya dengan Indonesia, di waktu yang sama Indonesia masih sibuk dalam hal pemetaan persebaran Covid-19 dengan arah dan tujuan yang belum jelas.

Hingga saat ini, setelah hampir 7 bulan sejak di umumkan kasus positif, namun nyatanya Indonesia masih belum juga menemukan metode penanganan yang benar-benar efektif. 

Padahal di Negara lain, meski jumlah yang terpapar covid-19 melebihi Indonesia namun kurvanya kian menurun. Sementara di Indonesia, berdasarkan data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia saja yang kurvanya masih setabil naik keatas dan belum ada tanda-tanda akan menurun.

Memang dari awal, sejak kabar kasus pertama Virus Corona masuk ke negara Australia, yakni negara yang bersebelahan dengan negara kita, Indonesia malah bersikeras mengumumkan tidak ada kasus positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun