Mohon tunggu...
Imran Rusli
Imran Rusli Mohon Tunggu... profesional -

Penulis dan jurnalis sejak 1986

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sumbar Bergerak, Makin Banyak yang Dukung Jokowi

8 Februari 2019   17:30 Diperbarui: 11 Februari 2019   16:12 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2018 dan 2019 terjadi perubahan besar di ranah Minang (kampung halamannya orang Padang). Berbagai elemen menunjukkan minat yang tinggi untuk mendukung Jokowi. 

Tidak hanya para walikota dan bupati---setidaknya tercatat sudah 12 walikota dan bupati yang menyatakan terang-terangan dukungan mereka terhadap Jokowi. Itu jumlah yang sangat signifikan,karena kota dan kabupaten di Provinsi Sumatera Barat hanya 19.

Selain para pemimpin negeri, kini juga banyak muncul kelompok baru yang terang-terangan menyatakan dukungan mereka pada Jokowi, kelompok yang pada Pilpres 2014--ketika Jokowi hanya mampu meraih 24 persen suara--tidak muncul sama sekali. Kini lihatlah ada 'Sumbar Pemilih Jokowi' yang beranggotakan 800 orang dan dimotori oleh Ibrahim L Kadir dari PKB. 

Ada pula 'Ranah Minang Mendukung Pemerintahan Republik Indonesia' yang berangotakan 23 ribu orang, 'Projo Sumbar' dan banyak lagi yang nggak sempat saya ikuti. Yang terbaru adalah kelompok 'Alumni Unand Dukung Jokowi Amin' yang baru saja mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Jokowi Ma'ruf Amin di Gedung Joang 45, Jl, Menteng Raya No 31, Jakarta Pusat, Minggu 27 Januari 2019.

Dalam deklarasinya para Alumni Universitas Andalas (Alumni Unand) melalui ketua panitianya Toni mengatakan "Kami mengunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang telah membuktikan kerja-kerjanya dalam meletakkan fondasi kebahagiaan dan kemakmuran masyarakat, serta terus berjuang untuk rakyat hingga lapisan terbawah, sesuai dengan falsafah Minangkabau yakni daun rimbun tampek balianduang kapanehan, tampek bataduah kahujanan, artinya pemimpin yang bisa menjadi tempat berlindung di waktu panas dan hujan, pemimpin yang selalu memikirkan rakyatnya."

Deklarasi yang dihadiri oleh ratusan Alumni Unand dari berbagai fakultas, itu juga dimaksudkan, kata Toni, untuk menunjukkan tanggung jawab moral unuk menjaga nilai-nilai demokrasi yang kini cenderung dikotori oleh aksi-aksi intoleran, berita bohong dan fitnah yang membahayakan  kehidupan sosial budaya masyarakat, "Kami akan melawan sekuat tenaga dengan terus mengabarkan berita baik dan positif dengan data yang benar dan dapat dipertanggungkawabkan," tegas Toni.

Toni menambahkan, di tangan Jokowi Amin mereka titipkan amanat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, membangun rasa bangga sebagai bangsa yang kuat dan kemampuan untuk mencerdaskan anak-anak.

Toni menjelaskan mengapa Alumni Unand begitu terkesan dengan Jokowi sehingga membuahkan deklarasi tersebut. "Beliau pemimpin berjiwa besar dan tidak berat sebelah, meski pada Pilpres 2014 hanya mendapatkan suara 24 persen, tapi beliau tetap memperhatikan Sumatera Barat sebagian bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia. 

Sejak 2015 beliau telah berulang kali ke Sumbar dan kebijakannya nyata seperti dukungan anggaran untuk pengembangan Kawasan Wisata Mande di Kabupaten Pesisir Selatan, perwujudan kereta api bandara dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke pusat Kota Padang, jalan Trans Mentawai, jalan tol Padang-Pekanbaru, dukungan anggaran untuk pembangunan kembali Pasar Atas Bukittinggi yang ludes terbakar, dukungan anggaran untuk pembangunan Kawasan Pesantren Moden Terpadu KPMT) Prof DR Hamka di Padang."

Kebesaran jiwa presiden juga ditunjukkan dengan berlebaran di Padang pada tahun 2016 dan ikut mengumandangkan takbir di Masjid Raya Padang,sebelum shalat ied bersama warga.

Deklarasi ini sedianya akan dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Jendral (Purn) Moeldoko yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemenangan Jokowi-Ma'aruf, tapi menurrut salah seorang panitia Lany Verayanti, Moeldoko batal hadir karena kakinya sakit sepulang dari kunjungan ke Seram, Maluku. "Beliau digantikan oleh M Luthfi dari TKN juga," terang Lany, yang merupakan Almuni Antropologi FISIP Unand.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun