Mohon tunggu...
Immanuel Satya Dharma
Immanuel Satya Dharma Mohon Tunggu... Freelancer - Teknik Arsitektur UGM 2019

Writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Eukariotik Lebih Mudah Bermutasi dibandingkan Sel Prokariotik?

25 Agustus 2017   19:07 Diperbarui: 25 Agustus 2017   19:58 2554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo, para pembaca di manapun anda berada! Di artikel perdana saya ini, saya akan mengulas sedikit mengenai mutasi pada sel prokariotik dan eukariotik. Sebelum menuju pada pembahasan, baik jika kita memahami dulu teorinya.

Saya akan memulai dengan sel. Apa itu sel? Sel merupakan satuan paling kecil yang menyusun makhluk hidup. Seluruh fungsi kehidupan diatur oleh sel dan juga berjalan di dalam sel. Oleh karena itu, sel sebenarnya dapat berdiri sendiri jika kebutuhannya dapat terpenuhi karena ialah yang mengatur fungsi makhluk hidup.

Terdapat banyak sekali pendapat mengenai apa itu sel. Teori-teori tentang sel juga banyak bermunculan sejak dahulu kala, tepatnya pada tahun 332 Sebelum Masehi dimana Aristoteles sebagai filsuf asal Yunani mengemukakan pendapatnya bahwa perkembangan hewan selalu berasal dari struktur yang sederhana menuju ke bentuk yang lebih kompleks. Pendapatnya itu ia sertakan dalam teori epigenesisnya.

Robert Hooke, seorang penemu berkebangsaan Inggris, melakukan penelitian awal tentang sel pada tahun 1665. Di dalam sel gabus, ia menemukan ruang kosong bersekat yang kemudian disebut sebagai sel. Dalam struktur sel gabus, tidak dapat ditemukan adanya inti sel. Mengacu pada teori, sel gabus bukanlah merupakan sel hidup karena sel hidup memiliki dua ciri-ciri penting. Ciri sel hidup yang pertama adalah terdapat inti sel (nukleus) dan yang kedua adalah memiliki sitoplasma sebagai sumber energi sel. Jika di dalam sel tidak dapat ditemukan satu saja dari kedua hal tadi, maka dapt dipastikan sel yang bersangkutan adalah sel mati.

Pada tahun 1674, Antonie Phillips van Leeuwenhoek, seorang ilmuwan asal Belanda, mendapat sel bakteri, sel protozoa, sel darah merah, dan sel spermatozoa yang ditemukan dari jaringan hewan. Ia dijuluki sebagai Bapak Mikrobiologi dan dianggap sebagai pelopor ilmu mikrobiologi atau yang pertama menekuni ilmu mikrobiologi. Leeuwenhoek juga dikenal berkat karyanya yaitu melakukan peningkatan pada mikroskop.

Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann, keduanya berkebangsaan Jerman, merupakan ilmuwan yang meneliti tentang sel tumbuhan dan sel hewan secara berurutan pada tahun 1938 dan 1939. Menurut mereka, seluruh jaringan pada makhluk hidup tersusun atas sel. Dari pengamatan mereka, ditemukan banyak perbedaan yang muncul antara sel tumbuhan dan sel hewan. Beberapa dari hasil pengamatannya adalah :

  • Sel tumbuhan memiliki dinding sel sehingga bentuknya tetap, sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap/berubah-ubah.
  • Ditemukan plastida pada sel tumbuhan sedangkan pada sel hewan tidak.
  • Sel tumbuhan memiliki vakuola berukuran besar, sedangkan pada sel hewan umumnya tidak ditemukan vakuola meski ada yang memiliki namun kecil ukurannya.
  • Sel hewan memiliki sentriol yang berperan dalam pencegahan pembentukan mutan, sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki.
  • Ukuran sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.

Teori tentang sel diperkenalkan dengan lebih rinci oleh seorang ilmuwan asal Jerman juga yang bernama Rudolf Virchow. Ia berpendapat bahwa sel berasal dari sel-sel sebelumnya melalui proses pembelahan. Pada tahun 1855, Rudolf Virchow menerbitkan sebuah makalah yang berjudul "omnis cellula e cellula" yang bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi "semua berasal dari sel."

Meski merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup, sel tersusun dari beberapa penyusun sel seperti dinding sel, membran inti sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, dan organel-organel sel yang terdapat dalam sitoplasma. Berdasarkan ada atau tidaknya membran inti, sel dibagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik merupakan sel yang belum memiliki membran inti dan sel eukariotik merupakan sel yang telah memiliki membran inti. Sel prokariotik muncul jauh lebih dulu sebelum sel eukariotik dan masih ada sampai sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa sel prokariotik tahan terhadap seleksi alam. Terdapat perbedaan lain di antara sel prokariotik dan eukariotik, yaitu :

  • Ribosom pada sel prokariotik terdiri dari 3 untai RNA dan bergerak bebas di sitoplasma. Ribosom pada sel eukariotik terdiri dari 4 untai RNA dan umumnya menempel pada Retikulum Endoplasma kasar, meski ada pula yang bergerak bebas pada sitoplasma.
  • DNA pada sel prokariotik berbentuk sirkuler yang berarti ujung-ujungnya akan bertemu kembali serumit apapun strukturnya, sedangkan pada sel eukariotik  DNA berbentuk linear yang berarti membentuk ujung.
  • Dinding sel prokariotik tersusun atas pseudopeptidoglikan (pada kelompok archaeobacteria) dan peptidoglikan (eubacteria). Pada sel eukariotik, dinding sel tersusun atas kitin (pada fungi), selulosa (pada tumbuhan muda), dan lignin (pada tumbuhan tua). Lantas, apa yang menyusun dinding sel hewan? Kelompok Animalia tidak tersusun atas dinding sel.

Kita telah berbicara cukup mengenai sel. Namun, topik pembahasan kali ini tidak berhenti sampai sel saja. Kita akan membahas mengenai mutasi yang terjadi dalam sel. Maka dari itu, baik jika dimulai dengan teori-teori singkat mengenai apa itu mutasi?

Mutasi adalah perubahan materi genetik (gen atau kromosom) suatu sel yang diwariskan kepada keturunannya. Mutasi dapat disebabkan oleh kesalahan replikasi materi genetika selama pembelahan sel oleh radiasi, bahan kimia (mutagen), atau virus, atau dapat terjadi selama proses meiosis. (www.pintarbiologi.com)

Dengan kata lain, mutasi merupakan peristiwa dimana struktur DNA suatu sel berubah sehingga menyebabkan perubahan sifat makhluk hidup itu dan juga keturunannya karena DNA merupakan pembawa/pewaris sifat makhluk hidup. Peristiwa terjadinya mutasi ini disebut dengan mutagenesis. Mutagen merupakan sebutan untuk bahan-bahan penyebab terjadinya mutasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun