Mohon tunggu...
Immanuella Devina
Immanuella Devina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, UAJY

Communers'19 be a voice, not an echo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Di Balik Gemerlap iPhone Ada "iSlave"

29 Maret 2021   12:12 Diperbarui: 29 Maret 2021   12:40 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertama kali dipublikasikan oleh Greenpeace Switzerland

"Konsumsi kita memberikan dampak negatif bagi orang-orang di dunia global"--- pencipta Phone Story

Berdasarkan hasil penemuan SACOM terhadap perbudakan di Pabrik Foxconn dapat dilihat kaitannya dengan modernisme yang selalu mengutamakan keuntungan. Anthony Giddens dalam Maksum (2014, h.311) menjelaskan bahwa modernisme menimbulkan penggunaan kekerasaan dalam menyelesaikan sengketa. Kedua, penindasan yang kuat atas yang lemah. Ketiga, ketimpangan sosial yang mengkhawatirkan. Keempat, kerusakan hidup pekerja. Foxcomn menguasai para pekerjanya sedemikian rupa sehingga mereka tersiksa. 

iSlave oleh SACOM ini adalah bentuk dari postmodern untuk memperluas kepekaan kita terhadap realitas dari kebenaran yang ada. Selama ini, kita mungkin menganggap bahwa iPhone adalah merk handphone yang terbaik di dunia. Namun, dibalik itu semua SACOM ingin menunjukkan bahwa ada pekerja-pekerja pabrik yang mednerita. Seperti salah satu ciri postmodern, SACOM mencoba untuk mendekonstruksi atau mengurai, melepaskan, dan membuka pemahaman baru masyarakat tentang iPhone melalui kampanye iSlavery.

Culture Jamming seperti ini sangat baik untuk kita pelajari dan pahami. Hal ini karena kita tidak tahu bahwa banyak produk dan informasi yang kita konsumsi ternyata memiliki dampak yang buruk bagi orang-orang di belahan dunia lain. Untuk bisa menyuarakan ketidakadilan, postmodernisme mengajak kita untuk mncurigai kebenaran-kebenaran yang ada di sekitar kita. Kita perlu mempelajari terlebih dahulu lalu mulai berani menyatakan yang sesungguhnya.

Daftar Pustaka: 

Barker, C. & Jane, E.A. (2016). Cultural Studies: Theory and Pratice (5th ed.). London: SAGE Publications.

Cole, L.N. (2018). Understanding Culture Jamming and How it Can Create Social Change: Why Shaking Up Everyday Life is a Useful Protest Tactic. Diakses pada 28 Maret 2021 dari https://www.thoughtco.com/culture-jamming-3026194

Greene, J. (2012, September 25). 'No more iSlave:' an activist fights for Iphone workers. CNET.com. Diakses pada 29 Maret 2021 dari https://www.cnet.com/news/no-more-islave-an-activist-fights-for-iphone-workers/

Lowenshon, J. (2012, Watchdog group once again blasts Foxconn, Apple over labor.CNET.com. Diakses pada 29 Maret 2021 dari https://www.cnet.com/news/watchdog-group-once-again-blasts-foxconn-apple-over-labor/

Maksum, A. (2014). Pengantar Filsafat: Dari Masa Klasik Hingga Posmodernisme. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Ried, J. (2017, September 14). The dark truth behind your shiny new iphone. The New Daily. Diakses pada 29 Maret 2021 dari https://thenewdaily.com.au/life/tech/2017/09/14/dark-reality-behind-iphone/

Setiawan, J. (2018). Pemikiran Postmodernisme dan Pandangannya Terhadap Ilmu Pengetahuan. Jurnal Filsafat, 28 (1). 25-46

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun