Mohon tunggu...
Melati Rahayu Ningtias
Melati Rahayu Ningtias Mohon Tunggu... 24107030002_mahasiswa UIN sunan kalijaga

musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kantin Fakultas, Pahlawan Saat Perut Lapar dan Kelas Melelahkan

12 Juni 2025   17:09 Diperbarui: 12 Juni 2025   17:09 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:foto pribadi

Di dunia perkuliahan, urusan perut itu sama pentingnya dengan urusan nilai. Makan siang yang enak bisa jadi penyelamat mood seharian, apalagi setelah kelas yang panjang dan tugas yang bertumpuk. Tapi ada satu realita yang sering kita alami di kampus besar kantin kampusnya terlalu jauh dari fakultas.

Karena itu, kita seringnya ke kantin fakultas aja. Bukan karena pilih-pilih, tapi karena realistis. Letak kantin pusat kampus yang jauh dari fakultas bikin mahasiswa lebih milih cari makan di sekitar gedung masing-masing. Kantin pusat cuma jadi pilihan kalau lagi bener-bener pengin jalan-jalan (atau pengin suasana baru).

Bayangin aja, dari fakultas ke kantin kampus bisa makan waktu 10 menit jalan kaki. Kalau matahari lagi panas-panasnya atau hujan deras tiba-tiba datang, niat makan langsung luntur. Belum lagi kalau jadwal kuliah mepet, mau makan aja harus mikir berkali-kali.

Makanya, daripada ribet dan harus ngos-ngosan jalan jauh, kita semua secara otomatis akan bilang, "Yaudah, ke kantin fakultas aja deh."

Meski ukurannya lebih kecil dan pilihannya lebih terbatas, kantin fakultas punya nilai plus yaitu dekat, cepat, dan praktis. Mau beli nasi rames, mie instan, atau cuma kopi sachet, semua bisa didapat dengan lebih efisien. Lagipula, karena pelanggan utamanya ya anak-anak fakultas itu juga, jadi suasananya lebih akrab. Kadang malah bisa ngutang dulu ke ibu kantinnya kalau lagi bokek (asal jangan keterusan, ya).

Kantin fakultas ini juga sering jadi tempat nongkrong bareng temen seangkatan. Sambil makan, bisa sambil diskusi tugas, curhat soal dosen killer, atau sekadar ketawa-ketawa nggak jelas. Jadi walaupun sederhana, tempat ini punya peran penting dalam menjaga kewarasan mahasiswa.

Sebetulnya, kantin pusat kampus punya banyak kelebihan. Pilihan makanannya lebih beragam, tempatnya lebih luas, dan kadang fasilitasnya juga lebih lengkap. Tapi sayangnya, letaknya yang terlalu jauh dari sebagian besar fakultas bikin fungsinya jadi terbatas.

Kita cuma akan ke kantin kampus kalau ada acara di masjid atau kalau lagi pengen aja baru kesana. Itu pun seringnya bareng-bareng, biar perjalanannya nggak terasa terlalu melelahkan. Kadang malah butuh naik motor atau nebeng temen, baru mau ke sana. Kalau harus jalan kaki sendirian Hmm... pikir-pikir dulu.

Tapi jangan salah di kantin fakultas juga ada banyak jajanan pasar kayak, taju bakso, cireng, tempura, risol mayo, sate, bahkan ada juga Takoyaki. semuanya menggoda banget, apalagi kalau perut udah mulai keroncongan. Bahkan kadang ada yang jual takoyaki, martabak mini, pastel, donat gula, sempol ayam, sampai cilok dengan berbagai pilihan saus. Pokoknya, meski cuma kantin kecil, pilihan jajannya nggak kalah lengkap sama gerobak kaki lima di luar kampus.Jadi walaupun Cuma makan di kantin fakultas kita juga tetep kenyang kok.

Dan yang bikin tambah menyenangkan, harga makanan di kantin fakultas juga bersahabat banget sama kantong mahasiswa. Dengan uang sepuluh ribu rupiah aja udah bisa dapet nasi rames dengan lauk telur dan sayur, plus segelas es teh manis yang segar. Kalau lagi pengen ngemil aja, jajanan seribuan juga berjejer rapi di etalase, tinggal tunjuk dan ambil. Harga yang terjangkau ini jadi penyelamat banget, apalagi buat anak kos yang hidupnya penuh dengan perhitungan antara tanggal tua dan tugas numpuk. Ibu kantin juga biasanya pengertian.

Buat yang introvert, kantin fakultas juga jadi tempat rehat yang aman. Bisa duduk sendiri di pojokan, makan pelan-pelan sambil scroll HP, atau sekadar menikmati suasana tanpa harus basa-basi. Buat yang ekstrovert, ini justru jadi tempat buat ketemu orang baru, menyapa dosen, atau debat kecil soal topik kelas sebelumnya. Bahkan nggak jarang dari nongkrong di kantin inilah muncul ide-ide tugas kelompok.

Kantin fakultas tuh seperti ruang aman mini yang selalu ada dalam rutinitas padat perkuliahan. Tempat buat tertawa, curhat, brainstorming, atau sekadar istirahat dari tekanan akademik yang nggak ada habisnya. Kadang, justru momen-momen nggak penting di kantin inilah yang nanti paling kita rindukan setelah lulus.

Dan meskipun kantin pusat kampus menawarkan pilihan lebih banyak, tempat lebih luas, dan fasilitas lebih modern, nyatanya nggak semua mahasiswa bisa menikmati itu secara rutin. Lokasinya yang jauh dari fakultas membuat akses ke sana jadi terbatas. Apalagi kalau waktunya mepet, cuacanya nggak mendukung, atau lagi nggak mood buat jalan jauh. Akhirnya, kantin fakultas tetap jadi pilihan utama yang paling masuk akal yaitu dekat, cepat, hemat, dan nyaman.

Jadi, jangan anggap remeh kantin fakultas. Di balik kesederhanaannya, ada kenyamanan yang nggak tergantikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun