Mohon tunggu...
Nur Halimatu Fajrin
Nur Halimatu Fajrin Mohon Tunggu... -

Run! then you'll get a free life.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dieng, Paradise Van Java!

19 Maret 2016   15:50 Diperbarui: 11 September 2016   22:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi para pekerja macam saya yang bisa dibilang sebagian besar kehidupannya berada di kantor dan jalanan (apalagi jalanan Jakarta yang taulah kalo ga macet kayaknya ada yang salah hehe..), long weekend itu merupakan one of best gifts given by God huh dan merupakan hal yang ditunggu-tunggu selain gajian. Jadi long weekend Agustus tahun lalu (uda lama juga yak) saya dan teman-teman itu berencana liburan ke Pulau Pahawan dan Kiluan di Lampung. Tapi manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang memutuskan. Karena berbagai alasan blah blah blah.. di “last minute” kita memutuskan ga jadi ke Lampung dan muter destinasi ke Jawa Tengah ajah.. akhirnya kita pilih Dieng sebagai tujuan.

Dieng itu berada di Jawa Tengah kabupaten Wonosobo. Awalnya agak kecewa juga sih ya udah kebayang-bayang  main-main di pulau pahawang dan kiluan yg ok banget di instagram (haha) e terus malah jadinya ke gunung huu... Tapi itu semua kebayar sodara-sodara! Ternyata Dieng itu indah banget BANGET! Apalagi kalau malam hari subhanallah banget lah bagi saya yang belum pernah bepergian ke luar negeri macam Norway atau NZ disuguhin langit malam yang bertabur bintang macam milkyway yang difoto sama crew NatGeo. Sayangnya,kamera yang saya punya masih abal-abal jadi ga bisa foto bintang-bintangnya.

Kalau berencana trip ke Dieng, jangan lupa bawa baju hangat! Karena Dieng itu dingin parah saat malam. Saya sampai Dieng dari Jakarta itu siang hari (kira-kira 17jam perjalanan). Di siang hari suhu Dieng masih normal dingin seperti di puncak, mulai dari maghrib sampai besok paginya suhunya MasyaAllah dinginnyaa sampai ketulaaang. Rasanya kayak berendem di air es.

Di Dieng saya homestay di rumah warga, itu pas banget buat traveller yang press budget macam saya hehe.. rumahnya nyaman dan makanan juga sudah disediakan jadi enak banget lah. Si ibu yang rumahnya saya tempati (lupa namanya) itu adalah produsen minuman Carica, minuman khas Dieng yang katanya buah Carica itu cuma ada di dua tempat di dunia yaitu di US dan Dieng. Wah jadi enak deh bisa dapet harga Carica yang lebih murah dibanding di toko lain.

Dieng itu punya beberapa spot wisata yang bagus-bagus dan juga jaraknya ga begitu berjauhan. Di Dieng, pertama saya ke Telaga Warna. Telaga warna itu telaga yang punya warna berbeda saat dilihat dari tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Saya melihat telaga warna dengan warna hijau yang indah banget, kata orang jika dilihat dari bukit sebelah, warnanya adalah cokelat, tapi saya ga sempat ke bukit tersebut.

Lalu Dieng juga punya kawah Sikidang, kalau kesana siap-siap pakai masker ya karena masih bau belerang banget dan ditakutkan ada gas berbahaya karena masih ada kawah yang aktif juga. Bagus sih kawah berbatu-batu yang luas macam di Hollywood gitu sekelilingnya gunung-gunung Cuma baunya itu yang ga nahan haha disana juga ada yang menyewakan kuda untuk foto bergaya ala-ala coboy. Asiknya juga ada para pemain musik yang menyanyikan lagu-lagu yang bikin suasana tambah cheerful.

Pagi-pagi buta sekitaran jam 2an, saya dibangunkan untuk naik ke Bukit Sikunir. Aduh maak mata masih picek-picek mana dingin menusuk-nusuk pulak. Tapi ya pas keluar homestay disambut bintang-bintang kejora yang bertaburan macam ketombe, jadi seger lagi. Selama perjalanan menuju bukit Sikunir, kepala saya sepertinya malas untuk ga dengak ke atas karena langit seperti ini saya ga bisa lihat di Jakarta. Itu Subhanallah banget lah pokonya. You need to see it by your own eyes sometime! Terus pas sudah sampai di kaki bukit, ternyata WOW pengunjungnya buanyak banget dong. Yaudah akhirnya kita bermacet-macet ria untuk sampai ke atas . karena pada saat itu adalah musim kemarau, jadi jalanan menuju atas bukit itu berdebu banget. Pas sampai di atas, kita cari tempat yang nyaman untuk melihat golden sunrise. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya golden sunrise pun muncul, MasyaAllah indah nian. Langsung deh jeprat jepret foto sana foto sini hehe setelah selesai, kita kembali turun dengan penuh debu nempel di badan.

Maksud hati gamau mandi dari awal kedatangan sampai nanti tiba di Jakarta lagi, tapi karena debu-debu ini, yamau gimana lagi huhu dengan kekuatan penuh, saya mencoba mandi dan byuuurr YA ALLAH AMPUUN YA ALLAH itu macam ice bucket challange sodara sodaraah dingin parah. Ga kuwaadhh. Akhirnya saya mandi cepat-cepat hanya beberapa guyuran saja cukup.

Setelah bersih dan rapih, kita lanjut ke komplek candi arjuna. Itu adalah tempat dimana ada beberapa candi. Tempatnya tertata rapih dan bagus juga Cuma pas saya kesana itu cuacanya panas terik. Dan sayangnya pas saya kesana itu sedang tidak ada festival gimbal yang diadakan tiap tahunnya. Tapi itu saja sudah cukup membahagiakan buat saya.

Overall, Dieng is awesome!

"Telaga Warna, Dieng"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun