Mohon tunggu...
imas masitoh
imas masitoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full time mom

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Seberapa Pentingkah ASI?

3 Agustus 2018   16:04 Diperbarui: 4 Agustus 2018   04:10 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 1990, WHO dan UNICEF menggelar Deklarasi Innocenti untuk menyadarkan dan  mendukung pentingnya pemberian ASI (air susu ibu). Setelah deklarasi tersebut, pada tahun 1991 terbentuklah World Alliance for Breastfeeding (WABA) untuk mempromosikan dan mendukung deklarasi tersebut. Kemudian disepakatilah jika pada tanggal 1 sampai 7 Agustus merupakan Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week) dan pertama kali dirayakan pada tahun 1992 hingga saat ini.

Pekan ASI sedunia tahun 2018 ini, slogan yang diusung adalah Breastfeeding: Foundation for life (ASI adalah fondasi kehidupan). Peringatan ini menjadi sebuah momentum untuk memberikan informasi bahwa ASI sangat bermanfaat bagi si kecil dan mendorong ibu-ibu di seluruh dunia untuk memberi ASI ekslusif bagi buah hatinya dan mendukung pemberian ASI sampai bayi berusia 24 bulan.

Pernah mendengar 'Kolostrum?'

Kolostrum adalah zat yang pertama dikeluarkan oleh kelenjar susu. Kolostrum ini disebut sebagai vaksin pertama bagi bayi. "Kenapa vaksin pertama?" hal ini karena kolostrum mengandung zat antibody.

ASI mengandung protein, vitamin A, laktosa yang merupakan karbohidrat utama pada ASI, lemak, juga mengandung zat besi.Kandungan tersebut merupakan kebutuhan gizi untuk bayi, dan ternyata dalam ASI itu ada dua jenis air susu loh, yang pertama adalah foremilk dan kedua adalah hindmilk. Berikut perbedaannya.

@bandungmenyusui
@bandungmenyusui
@bandungmenyusui
@bandungmenyusui
Segudang manfaat ASI ini membuat saya bertekad untuk memberi ASI kepada anak saya. Memberikan ASI sejak dia lahir sampai saat ini memang tidak mudah, bisa dibilang banyak dramanya. Belum lagi ditambah mitos-mitos seputar ASI dan menyusui yang bikin galau.

Saat anak saya lahir, bisa dibilang ASI saya belum banyak, sampai akhirnya bidan memberikan saran untuk memberikan susu formula, hal tersebut didukung oleh lingkungan sekitar. Dengan berat hati dan galau berkepanjangan saya mengikuti saran mereka, yah terpaksa.

Dan setelah memberikan susu formula, rasanya Kecewa, marah sama diri sendiri, kesal, karena sebenarnya saya gak mau kasih susu formula itu. Cukup satu kali saja susu formula itu diberikan. Dengan keras kepalanya saya, saya tetap maunya kasih ASI aja. 

Daun katuk, kacang-kacangan, kurma, susu almond saya coba konsumsi, karena banyak yang bilang itu bisa memperbanyak ASI. Tetapi yang sesungguhnya hal yang bikin ASI melimpah dan cukup adalah keyakinan diri sendiri bisa memberikan ASI yang cukup. Positif thinking dan dukungan dari suami serta keluarga juga kunci utama untuk keberhasilan menyusui.

Selain itu saya juga gabung ke komunitas menyusui, namanya Bandung menyusui, disana saya dapat pengetahuan dan informasi mengenai menyusui, serba serbi anak, parenting, sampai tentang tempat belanja popok murah, hehe. 

Komunitas ini juga membuat saya positif thinking untuk bisa selalu memberikan ASI kepada anak saya. Adminnya ada yang konselor menyusui, konsultan laktasi internasional, dan pastinya ibu dan ayah ASI yang selalu baik dan mau sharing perihal apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun