Tetapi tanpa kita sadari bahwa dalam setahun ada sekira 12 orang meninggal karena serangan Hiu, sementara Orang membunuh sekitar 11.417 Hiu setiap jamnya (seluruh dunia). Jadi, siapakah yang menjadi makhluk Paling berbahaya? Menurut saya, Humans are the real monsters.Â
Manusia memperlakukan hewan secara tidak etis, tanpa disadari keberadaan Hiu di laut sangat penting karena makhluk ini membantu ekosistem yang ada dibawah laut, jika populasi hiu berkurang begitu juga dengan populasi binatang lainnya yang ada di laut akan berkurang.Â
Pada dasarnya apa yang dilakukan hewan tersebut tidak ada salahnya mereka hanya ingin bertahan hidup, hewan hanya dibekali dengan insting dan mereka tidak bersifat ilahi.
Alkitab membicarakan tentang harmoni yang ada di antara Allah dengan semua ciptaan (Yes. 1:6-9; Hos, 2:18). Bagian Alkitab ini membuktikan bahwa karena karya penebusan Kristus, maka antara manusia dan bintanag haruslah hidup tertib dan damai satu sama lain. Dalam perumpamaan-perumpamaan-Nya, Â kristus berbicara tentang nilai-nilai hewan.Â
Dalam perumpamaan-Nya pun, Yesus mengungkapkan bahwa Dia sudah menemukan domba yang hilang (Lukas 15:1-7) di bagian-bagian yang lain pun Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai "Gembala yang Baik" yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh. 10:11). Dari perumpaan-Nya ini dipahami bahwa Yesus menghargai dan peduli pada hewan karena Dia mencari dan menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya yang hilang. Maka kita sebagai pengikut Yesus Kristus harus juga meunjukkan belas kasihan bagi makhluk ciptaan Allah, karena mereka bernilai bagi Allah.
Oleh sebab itu, kita sebagai manusia patut menghargai segala ciptaan Allah, memperlakukan hewan dengan sebaik-baik mungkin. Walaupun kita ciptaan yang lebih istimewa dari ciptaan lainnya namun kita harus menjaga, melestarikan, dan merawat hewan karena semua ciptaan memiliki nilai bagi Allah serta memilki fungsi dan kedudukan  masing-masing.