Mohon tunggu...
Indah Puspito
Indah Puspito Mohon Tunggu... Lainnya - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Waktu adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Penari Pujaan

9 September 2022   23:05 Diperbarui: 9 September 2022   23:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata  takjub pada sebuah wujud keindahan

Nan menari mengikuti irama

Dendang riang swara gendang di telinga
Menyatu bersama keharmonisan nada

Gerakan lemah gemulai sang pujaan insan
Menghipnotis banyak tatapan mata
Gemuruh sorak sorai  membahana
Sang pujaan pun tersenyum bangga

Siapakah dia bisiknya
Sebuah mata menatap penuh tanya
Sorotnya tajam tak bergerak
Di antara riuhnya tepuk tangan

Lampu pentas telah padam
Namun mata itu masih nanar tak percaya
Ingin kupeluk dia, bisiknya
Apa daya aku hanyalah sang pengagum tak bernama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun