Mohon tunggu...
Indah Puspito
Indah Puspito Mohon Tunggu... Lainnya - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Waktu adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta yang Tak Diundang

12 Mei 2022   11:25 Diperbarui: 12 Mei 2022   11:46 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kududuk termenung menatap buku tebal,

yang tergeletak disamping laptop putih,

Terik matahari panas menyengat
di tengah sejuknya pepohonan di kampus
serasa menembus pori-pori di sekujur tubuh
Butiran-butiran air membasahi kaos merah
nan melekat membingkai di kulit
Mata pedih hati perih rasapun letih
Harus bagaimana aku Tuhan
Dia yang hadir begitu cepat di hatiku

ternyata bukan untukku


Kuingin menangis tapi ku tak mampu
Jalan-jalan yang pernah kami lalui masih melekat di kalbu
Kenapa Engkau pertemukan kami
jika kami tidak akan pernah bisa bersatu
Kabar itu bagai petir di siang bolong


Beginikah PENANTIAN KU selama ini?


Haruskah aku marah padanya
yang telah menumbuhkan rasa sayang
dan kini membuatku benci
Karena dia adalah Cinta yang tak diundang
Namun jauh dalam lubang rasa
kerinduan itu tak musnah oleh waktu


Dalam ketermenunganku di tengah malam
Ku menyadari kebaikanMu Tuhan
Engkau tunjukkan kuasaMu
Bahwa dia bukan yang terbaik untukku
Kini ku hanya mampu berseru dan berserah kepadaMu


Pertemukan aku dengan dia
yang Engkau pilihkan untukku
Dalam bingkai asmara nan suci

Yogyakarta, Kamis, 12 Mei 2022
Di Gubug Atmajaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun