Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Taman Kanak-Kanak

20 September 2018   07:50 Diperbarui: 20 September 2018   07:59 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua mata saya, ...
terbuka tapi tak pernah melihat

Hidung saya satu, ...
yang memanjang sebab tak henti menipu

Dua kaki saya, ...
pakai sepatu baru menginjak-injak tanah hati ibu pertiwiku

Dua telinga saya, ...
tak jua pernah dengar suara jelata


yang kiri dan kanan, ... sama saja masuk kiri keluar kanan


satu mulut saya, ...
sebagai corong perut belaka, membakar tonggak semi milik negeri moyang kami


tidak berhenti makan, ... rakus melebihi tikus yang tak punya aturan ibadah, garang memanggang sukma di atas perapian yang belum terasakan

***


oe...
kembali nyanyikan sajak kanak-kanak ini agar kau mengerti arti hidup bagi negeri!


bumi klipang permai, 20 septermber 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun