Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ludah Sirih Pinang, Sampah yang Jorok dan Bandel

14 Juni 2023   18:12 Diperbarui: 14 Juni 2023   18:13 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret cipratan ludah sirih pinang yang orang buang sembarangan di emperan sebuah fasilitas umum. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Mengunyah sirih dan pinang merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat di beberapa daerah termasuk di Timor, Nusa Tenggara Timur. Mengunyah daun atau buah sirih dengan buah pinang lalu menambahkan kapur halus secukupnya. Beberapa orang bahkan menambahkan segumpal kecil irisan daun tembakau kering di balik bibir atas.

Menurut para pecandunya, mengunyah sirih dan pinang memberikan sebuah semangat dan menghilangkan rasa kantuk. Kalau tanpa sirih dan pinang rasanya lemah dan mengantuk. Dalam sehari saja orang bisa mengunyah sirih dan pinang hingga berkali-kali.

Sirih dan pinang sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat. Ketika ada tamu, tuan rumah menyuguhkan sirih dan pinang. Mereka kemudian mengunyah sirih dan pinang sambil mengobrol.

Tidak hanya di rumah, ketika bertemu atau berpapasan dengan orang lain di suatu tempat pun orang sering saling memberi sirih dan pinang.

Kebiasaan mengunyah sirih dan pinang ini sering menimbulkan sebuah masalah yaitu ludah merah yang bertebaran di sembarang tempat.

Kunyahan sirih, pinang dan kapur bercampur dalam mulut hingga berwarna kemerahan. Air liur dalam mulut pun berwarna kemerahan.

Semakin merah sirih dan pinang dalam mulut hingga bibir memerah berarti kunyahan itu hasilnya bagus. Kalau kunyahan sirih dan pinang tidak kemerahan berarti kualitas kapurnya tidak baik.

Pengunyah sirih dan pinang ini tidak menelan air ludahnya yang kemerahan namun meludahkannya. Mencipratkan ludah dengan agak keras melalui celah bibir.

Sayangnya masih banyak orang yang suka membuang ludah merahnya secara sembarangan. Baik di rumah, jalan, emperan toko, pasar atau perkantoran orang kerap sesuka hati meludah sembarangan.

Ludah merah yang bertebaran secara sembarangan membuat pemandangan di tempat tersebut menjadi jorok. Ludah merah yang masih basah dan agak banyak tidak hanya jorok namun menjijikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun