Mohon tunggu...
imankurniadi
imankurniadi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan penulis

Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Orang Miskin Tetap Miskin? Ini Alasannya!

13 Maret 2023   21:42 Diperbarui: 14 Maret 2023   01:37 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga miskin/www.pexel.com

Mengapa orang miskin tetap miskin? ini adalah pertanyaan sederhana yang sering kali tanyakan kepada orang tua, dan jawabannya adalah karena takdir.

Kemiskinan juga sering menjadi isu politik dan juga ekonomi, bagaimana kemiskinan di Indonesia? Bahkan sering menjadi tema dalam perdebatan calon gubernur atau presiden ketika mereka menyampaikan visi misinya. Dan pada akhirnya, yang miskin tetap miskin.

Mengapa orang miskin tetap miskin?

Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks karena menyangkut kehidupan, pola pikir, pendidikan, lingkungan sosial dan masih banyak yang lainnya.

Pemerintahan Jokowi setidaknya telah banyak melakukan bantuan-bantuan untuk membantu dan mengurangi kemiskinan di Indonesia. Namun sampai hari ini, kemiskinan sangat sulit untuk di tuntaskan.

Keluarga sederhana atau keluarga yang tidak mampu disebabkan oleh banyak hal, secara garis besar kebanyakan orang miskin memang karena keturunan, meskipun ada faktor-faktor yang lain.

Berikut beberapa alasan inti yang menjadi penyebab orang miskin tetap miskin, meskipun masih ada faktor-faktor yang lain. Saya akan membahas 4 penyebab orang miskin tetap menjadi miskin.

Pertama, mindset atau pola pikir

Mindset atau pola pikir adalah sikap atau keyakinan yang kokoh mengenai sesuatu, dalam konteks ini keyakinan kokoh tersebut adalah mengenai keadaan dirinya yang yang hidup susah karena takdir Tuhan.

Akibatnya, orang-orang yang seperti ini selalu menyerah dengan keadaan, tidak memiliki daya juang yang keras dan tidak mau mencoba segala sesuatu untuk mengubah  keadaan tersebut.

Pada akhirnya, hidupnya akan mengalir seperti air, yang seakan-akan pasrah dengan keadaan. Secara psikologis bisanya mereka berada dalam titik nadir.

Kedua, Tidak memiliki Perencanaan

Memiliki perencanaan dalam hidup begitu sangat penting, kita harus memiliki plan A, plan B, plan C atau plan D. Tujuannya adalah supaya selalu survive dalam segala keadaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun