Mohon tunggu...
Iman Subasman
Iman Subasman Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar Metode Penelitian dan Evaluasi Program Pendidikan

Pembelajar Metode Penelitian dan Evaluasi Program Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ikat Lengan Merah Firman Utina

10 November 2014   05:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:12 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

“Sesaat jelang piala kebanggaan sepakbola indonesia diberikan kepada kapten kesebelasan Persib Bandung, Firman utina memberikan ikat lengan merah itu kepada Atep, Firman lebih memilih nilai Persib dan Jabar dibandingkan dirinya sendiri“

Pertandingan berlangsung seru, “ini bukan masalah menang kalah ini adalah pertarungan penuh gengsi” begitu ungkapan salah pengamat bola jelang pertandingan final ISL di Jakabaring Palembang. Seru karena petandingan tersebut merupakan puncak liga dan seru karena keduanya mempunyai pemain-pemain tingkat nasional. Cukup istimewa dalam pertandingan tersebut, karena keduanya menang pantas masuk dalam final, saling serang saling salip gol menjadi khas dalam pertandingan tersebut. Akhir pertandingan dimenangkan oleh Persib Bandung dan menempatkan saudara kami Persipura sebagai Runner Up.

Sorak sorai penuh gegap gempita dalam melampiaskan kegembiraan kemenangan. Satu persatu dalam penyerahan medali itu para pemain dipanggil untuk mendapatkan medali kemenangan. Ada isak tangis, haru, bangga dan teriakan penuh kegembiraan semuanya memecah kebuntuan dan mengharubirukan para pendukung Persib dan Persipura.

Pemandanngan unik terjadi, dengan lari kecil dan senyum penuh kebanggaan dan kegembiraan, Firman Utina (FU) bersusah untuk melepaskan ikat merahnya. Ia lepaskan ikat merah itu kemudian memasangkan ke lengan kanan Atep. Komentator di televisi memberikan apresiasi mendalam terhadap apa yang dilakukan FU. FU sangat bangga membawakan Persib sampai juara Liga tapi memberikan kesempatan yang memegang Piala pertama itu adalah Atep, yaa.. bukan tanpa alasan FU memilih karena Atep adalah putra Jawa Barat. Bagi saya saat menulis tulisan inipun masih terngiang tindakan FU asal Menado yang lahir 15 Januari 1981. Di tengah para politisi berebut pendapat gak jelas, FU cukup mengobati pikiranku. Ada haru ada bangga atas apa yang dilakukan oleh FU.

Menjadi kapten bukan hal mudah, FU menjalaninya dari setiap pertandingan yang sangat melelahkan dan dipuncak kelelahan sekaligus kegembiraan FU mau menyerahkan kesempatan itu kepada rekannya, sungguh sebuah karakter yang baik di lingkungan sepakbola nasional. Andai saja sebagian kecil para pejabat politisi meniru FU dalam sisi kemampuan diri untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa ini, mungkin kita akan cepat berubah, mungkin bangsa ini akan tetap disegani karena dipimpin oleh orang yang kompeten dan didukung oleh orang-orang tulus memberikan kesempatan kepada orang yang lebih pantas. FU bukan tidak pantas mencium kali pertama piala liga tapi ia memandang Atep lebih tepat dan lebih mempunyai nilai untuk Persib dan Jawa Barat. Bagi saya cukup sempurna, Persib bukan hanya menang tapi ia menanam benih karakter untuk sepakbola nasional. Demikian pula pemain dan supporter Persipura yang tetap memberikan dukungan sampai medali diberikan kepada seluruh pemainnya, dengan tanpa memberikan kesan menyalahkan dan tidak melakukan tindakan“ mepes keuyang “ saat menghadapi kekalahan. Selamat untuk Persib sebagai pemenang dan Persipura sebagai runner up, juga untuk seluruh tim ISL yang telah memberikan semangat nasionalime untuk bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun