Mohon tunggu...
Jurnalis Advokasi
Jurnalis Advokasi Mohon Tunggu... Jurnalis Advokasi menuju jurnalisme solusi : Pejuang agraria, lingkungan dan HAM

"Temukan benih kemuliaan itu, sejatinya ada dalam dirimu"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Petani Center Sulawesi Barat Adakan Upacara Bendera Secara Sederhana di Blok 12, Simbol Perjuangan Hak Atas Tanah

17 Agustus 2025   17:06 Diperbarui: 17 Agustus 2025   17:17 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merah Putih telah berkibar di tanah petani di Blok 12, sebagai simbol perjuangan petani (sumber iman sadewa rukka)

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Petani Center Sulawesi Barat bersama Aliansi Masyarakat Petani Pasangkayu menggelar upacara bendera merah putih di lahan Blok 12 Afdeling India, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Minggu (17/8/2025).

Upacara berlangsung khidmat meski sederhana, di atas lahan yang selama ini menjadi titik konflik agraria antara petani dengan perusahaan sawit besar PT Pasangkayu, anak perusahaan Grup Astra Agro Lestari.

Imansyah Rukka, Koordinator Petani Center sekaligus aktivis pejuang agraria dan HAM, bertindak sebagai inspektur upacara. Ia didampingi oleh Eliasib dari Komda LP-KPK, serta diikuti ratusan petani dan warga sekitar.

Merah Putih telah berkibar di tanah petani di Blok 12, sebagai simbol perjuangan petani (sumber iman sadewa rukka)
Merah Putih telah berkibar di tanah petani di Blok 12, sebagai simbol perjuangan petani (sumber iman sadewa rukka)

Dalam amanatnya yang mengusung tema "Tanah dan Kehidupan: Semangat Juang Petani untuk Kemerdekaan Sejati", Imansyah menegaskan bahwa kemerdekaan hakiki belum sepenuhnya dirasakan oleh petani.

"Pengibaran bendera di tanah perjuangan ini adalah simbol bahwa kemerdekaan sejati belum sepenuhnya dirasakan petani. Hak-hak atas tanah kami dirampas oleh korporasi besar, padahal UUPA 1960 menegaskan tanah adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," ujar Imansyah dalam pidatonya.

Ia menambahkan, momentum Hari Kemerdekaan seharusnya tidak hanya menjadi seremonial untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perjuangan rakyat petani dalam merebut hak-hak dasar atas tanah dan sumber penghidupan masih terus berlangsung.

Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antarwarga. Para petani berharap perjuangan mereka mendapat perhatian serius dari pemerintah dan aparat penegak hukum agar keadilan agraria benar-benar terwujud.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun