Mohon tunggu...
Jurnalis Advokasi
Jurnalis Advokasi Mohon Tunggu... Jurnalis Advokasi menuju jurnalisme solusi : Pejuang agraria, lingkungan dan HAM

"Temukan benih kemuliaan itu, sejatinya ada dalam dirimu"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepemimpinan Inspiratif Dedi Mulyadi : Saat Pemimpin Turun ke Rakyat Jadi Harapan Baru Indonesia

21 April 2025   06:18 Diperbarui: 21 April 2025   07:10 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Pemimpin tidak harus sempurna, cukup hadir dan berpihak pada rakyat." (foto KDM Dedy Mulyadi Tiktok)

"Mencari Sosok Dedi Mulyadi Lain di Negeri Ini: Saat Gaya Kepemimpinan Sederhana dan Humanis Jadi Harapan Rakyat

Oleh : Iman Sadewa Rukka

Di tengah arus perubahan sosial yang kian kompleks, Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang tak sekadar hadir di atas kertas atau tampil dalam seremoni formal belaka. Kita butuh pemimpin yang benar-benar hadir --- secara fisik, hati, dan pikiran --- untuk rakyatnya. Sosok Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Dedi atau KDM, adalah contoh nyata dari model kepemimpinan seperti itu.

Gebrakan demi gebrakan yang dilakukan KDM sejak awal masa jabatannya, bahkan sebelum pelantikan, seharusnya menjadi inspirasi besar bagi para kepala daerah di seluruh Indonesia. Bukan hanya karena viralnya aksi-aksi beliau di media sosial, tetapi karena substansi dan keberpihakannya pada rakyat kecil begitu terasa nyata.

Sebagai penulis yang mengikuti perkembangan gaya kepemimpinan para tokoh di daerah, saya merasa penting untuk mengangkat langkah-langkah progresif yang telah diambil KDM. Ia bukan hanya tampil sebagai pemimpin yang blusukan, tetapi juga sebagai sosok yang berani mengambil keputusan berisiko demi kepentingan publik.

Turun ke Lapangan, Menyapa Warga, Menyelesaikan Masalah KDM dikenal luas karena kebiasaannya terjun langsung ke lapangan. Ia tidak sekadar mengandalkan laporan dari bawahan, melainkan memilih untuk melihat, mendengar, dan merasakan sendiri denyut kehidupan masyarakat. Dari jalanan desa hingga pelosok kota, ia hadir dan berdialog langsung dengan warganya. Di sinilah letak kekuatan utama KDM: kepemimpinan yang berbasis empati.

Namun kepemimpinan Dedi Mulyadi tak berhenti di aksi-aksi simbolik. Ia juga memiliki keberanian untuk mengambil keputusan strategis. Salah satunya adalah pembongkaran sejumlah bangunan mewah yang diduga menjadi penyebab banjir dan kerusakan lingkungan. Langkah ini lahir dari kesadaran ekologis dan nilai-nilai kultural yang ia pelihara sejak lama --- bukan semata-mata pertimbangan politis atau ekonomis.

Mengusung Ideologi, Bukan Sekadar Gagasan KDM bukan hanya bertindak berdasarkan kepentingan sesaat, tetapi berdiri di atas fondasi ideologis yang kuat: semangat menjaga alam, mencintai budaya, dan menjunjung keadilan sosial. Dalam hal ini, spiritualitas dan budaya lokal menjadi sumber inspirasinya dalam menjalankan pemerintahan.

Ia adalah pemimpin yang percaya bahwa manusia dan alam tidak boleh dipertentangkan, melainkan harus hidup selaras. Prinsip ini tercermin dalam berbagai kebijakan yang ia ambil, terutama dalam menjaga lingkungan hidup.

Transparansi dan Efisiensi, Bukan Sekadar Janji Dalam konteks efisiensi anggaran dan pemberantasan korupsi, KDM juga patut diapresiasi. Ia tidak hanya menertibkan belanja yang tidak relevan, tetapi juga membuka akses informasi kepada publik. Rakyat jadi tahu anggaran pemerintah provinsi digunakan untuk apa dan seberapa besar nilainya. Transparansi ini menjadi langkah konkret yang selama ini hanya jadi wacana di banyak tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun