Mohon tunggu...
Jurnalis Advokasi
Jurnalis Advokasi Mohon Tunggu... Jurnalis Advokasi menuju jurnalisme solusi : Pejuang agraria, lingkungan dan HAM

"Temukan benih kemuliaan itu, sejatinya ada dalam dirimu"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sang Jurnalis : Cinta, Konspirasi dan Investigasi

4 Maret 2025   23:45 Diperbarui: 4 Maret 2025   23:51 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jurnalis Investigasi bertugas bersama kamera DSLR mya (sumber : https://www.123rf.com/photo)

Aldo tak pernah menyangka bahwa pilihannya menjadi jurnalis akan membawanya ke dalam pusaran konflik yang begitu dalam. Sebagai seorang sarjana pertanian, jalur kariernya semestinya lebih tenang, jauh dari bahaya dan ancaman. Namun, keyakinannya akan kebenaran membawanya ke jalan yang berbeda---jalan yang penuh risiko dan ketidakpastian.

Semua bermula saat ia ditugaskan untuk menginvestigasi dugaan penyelewengan izin lokasi dan hak guna usaha sebuah perusahaan sawit raksasa di daerah perkebunan utama. Data demi data ia kumpulkan, fakta-fakta kecil yang awalnya terlihat sepele mulai membentuk gambaran besar. Ada yang tidak beres. Izin-izin yang diterbitkan dengan prosedur yang janggal, tanah masyarakat yang tiba-tiba beralih kepemilikan, dan kehidupan petani yang semakin terhimpit.

Makin dalam Aldo menggali, makin ia menyadari bahwa ini bukan sekadar kasus biasa. Ada kepentingan besar yang bermain, ada tokoh-tokoh berpengaruh yang akan melakukan apa pun untuk memastikan kebenaran tidak pernah muncul ke permukaan. Peringatan mulai berdatangan---telepon tanpa suara, pesan singkat bernada ancaman, bahkan orang-orang tak dikenal yang tiba-tiba muncul di sekitar tempat tinggalnya.

Namun, ada satu hal yang lebih membuat Aldo gundah dibanding ancaman-ancaman itu: Novi. Perempuan yang ia cintai, yang selama ini setia mendukungnya, ternyata bekerja di kantor hukum yang menjadi rekanan perusahaan sawit yang sedang ia selidiki. Novi berada di sisi lain dari medan pertempuran ini, membela klien yang bagi Aldo adalah simbol ketidakadilan.

Suatu malam, di sebuah kedai kopi kecil yang biasa mereka kunjungi, Aldo dan Novi duduk berhadapan dalam diam yang menyesakkan. Tatapan mata mereka penuh pertanyaan, tetapi tak satu pun dari mereka yang berani mengatakannya lebih dulu.

"Kamu yakin ingin terus maju?" Novi akhirnya bertanya, suaranya lebih seperti bisikan.


Aldo menarik napas panjang. "Ini bukan tentang aku, Nov. Ini tentang mereka---petani yang kehilangan tanahnya, orang-orang yang suaranya tidak pernah terdengar."

Novi menundukkan kepala. "Aku juga punya tanggung jawab, Aldo. Kantorku... klienku... mereka percaya pada kami untuk membela mereka."

"Tapi apakah mereka benar?" Aldo menatapnya tajam. "Atau mereka hanya membayar kalian untuk menyembunyikan kebusukan mereka?"

Hening. Novi tak langsung menjawab. Ada sesuatu dalam dirinya yang goyah, tetapi ia juga terikat oleh profesionalismenya. Ia mencintai Aldo, tetapi ia juga punya dunia sendiri---dunia yang mungkin kini bertolak belakang dengan dunia lelaki itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun