Mohon tunggu...
Jurnalis Advokasi
Jurnalis Advokasi Mohon Tunggu... Jurnalis Advokasi menuju jurnalisme solusi : Pejuang agraria, lingkungan dan HAM

"Temukan benih kemuliaan itu, sejatinya ada dalam dirimu"

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menulis ala Jurnalis Bertasbih

23 Desember 2024   14:37 Diperbarui: 23 Desember 2024   14:44 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iman Sadewa Rukka - Jurnalis Bertasbih (dok. jb)

"Meski banyak  para penulis berlatar jurnalis dan wartawan seperti aku atau para sahabat jurnalis lain,  berusaha untuk menulis hasil karya-karyanya baik fiksi maupun non fiksi. Sejatinya mahkota seorang jurnalis wartawan adalah ketika dirinya bisa menulis sebuah buku lalu diterbitkan oleh penerbit.

"Namun jika tidak seperti itu. Tetap saja menulis dan menulis karena baginya hal menyenangkan dan membahagiakan." 

"Bagi para penulis dimana saja berada yang suka menulis, entah itu profesional maupun amatir imbalan yang terbesar terletak bagaimana ia memulai proses menulis, bukan dalam sesuatu yang terjadi sesudahnya. Mencari lalu mengumpulkan ide, gagasan dan melihat bahwa itu bisa menjadi inspirasi lalu menjadi hidup dalam kertas halaman itu sudah cukup memuaskan dan menggembirakan."

"Sangat sulit dan mempunyai tantangan serta seni tersendiri untuk membuat buku hingga diterbitkan. Jika tulisan hasil karyamu berhasil diterbitkan, bisa saja tidak akan menjadi terkenal, juga tidak menjadi kaya. Sejatinya, seorang penulis harus lebih bisa untuk belajar sendiri dan bekerja sendiri. Ini kabar buruknya.

Namun, ketika tulisan hasil karya sendiri kemudian diterbitkan dengan melalui proses yang mudah hingga berhasil di pintu kantor penerbitan. Mungkin bisa saja menjadi menjadi terkenal dan populer, atau mungkin saja kamu lebih memilih kehidupan yang sederhana. Satu dari sekian ada juga penulis seperti ini menjadi kaya. Bekerja setiap hari dengan menulis sendirian mungkin sesuatu yang tidak menjadi masalah. Bebas dan tidak terikat, tanpa ada tekanan apapun sehingga bisa menjadi penguasa bagi kehidupan kerjamu sendiri. Yang terpenting adalah kita bisa tetap konsisten untuk mencintai pekerjaan yang kita geluti setiap harinya."

"Apapun itu, aku akan tetap dan terus menulis meski tulisan karya-karyaku tidak menghasilkan uang sepeser pun, bahkan sekalipun tak ada orang ingin membacanya. Aku merasa sangat beruntung dan bersyukur bisa konsisten untuk memilih merintis perjalananku karirku sebagai seorang penulis.

"Yang jelas, bagiku menulis untuk diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain dapat membuat orang bisa menjadi lebih baik karena apa yang dia tulis merupakan cerminan yang ada pada dirinya.

( Jurnalis Bertasbih)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun