"JIka anda berminat menjadi penulis, kalau bisa lakukan dua hal ini , seringlah luangkan waktu untuk membaca, baca apa saja dan lalu menulis. Menulis dan terus menulis. Bagi saya, hanya itu tidak ada cara lain selain membaca dan menulis. Dan tidak ada yang singkat dan instan.
"Ohya, menulis fiksi seperti melakukan meditasi dengan kontemplasi.Â
"Saat ini aku sementara menulis (terus) sekalipun belum tahu apakah tulisan itu disenangi pembaca atau tidak, itu tak jadi soal yang terpenting menulislah dan terus menulis.Â
"Aku harus menulis, bukan ingin menulis. Sejatinya seperti itu."Â
"Aku menulis untuk diri sendiri, aku rasa tak seorang pun akan menikmati dengan apa yang aku tulis, padahal saat aku menulis itu lebih dari yang kurasakan saat membacanya."Â
"Sama halnya ketika menulis novel setidaknya punya suatu bahan sudah dipersiapkan untuk tetap bertahan hingga selesai."Â
"Selalu ada ruang untuk pembaca dalam sehingga menggiring pembaca berada dalam ruang itu menuju ke tempat lain."
"Yang membuat cemas, jika aku tidak dapat melanjutkan untuk menulis. Tidak ada alasan yang bisa aku sampaikan. "Â
"Artinya, bila aku tidak menulis, aku merasa hidupku tidak sempurna. Siklus kehidupan menjadi berantakan dan tidak normal". Beberapa hal memang lebih baik tinggal menjadi imajinasi belaka."Â
"Menulis, aku terus berjuang, tak akan pernah menyerah dengan intuisi, imajinasi, kontemplasi dan afirmasi dan hingga menemukan merasakan keberkahan itu"
"Mungkin saja atau bisa suatu saat hasil karya tulisan yang aku buat akan dijadikan sebuah buku lalu diterbitkan oleh penerbit dimanapun ."Â