Mohon tunggu...
Imam Wiguna
Imam Wiguna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Karyawan swasta, ayah dua anak, tinggal di Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

World Cancer Day, Jamur Maitake Teruji Klinis Anti Kanker

30 Januari 2018   17:18 Diperbarui: 30 Januari 2018   17:42 1820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tingkat respon pemberian jamur maitake dalam uji klinis terhadap berbagai jenis penyakit kanker.

Setelah 6 bulan menjalani terapi, dosis MD-fraction dikurangi menjadi hanya 50 mg per hari. Hasil pemeriksaan pada Mei 1995 tumor tidak terdeteksi lagi. Menurut Prof. Nanba, uji klinis untuk membuktikan khasiat maitake sejatinya tak hanya berlangsung di Jepang. Pada 1993 The Cancer Treatment Centers of America (CTCA) mulai mengobati pasien kanker dengan D-fraction dan MD-fraction.

Badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, The Food and Drug Administration (FDA) mengabulkan permohonan penyelidikan penggunaan obat baru dari produk maitake untuk mengadakan studi percontohan fase II menggunakan MD-fraction  terhadap pasien kanker payudara dan prostat tahap lanjut pada 1998. Studi itu berlangsung di Metabolic Associate di New Jersey, Amerika Serikat.

Tujuannya untuk mengevaluasi efek stimulasi sistem kekebalan tubuh oleh MD-fraction terhadap ukuran tumor, penanda tumor, tes imun, gejala klinis, dan kualitas hidup pasien. Dalam simposium bertajuk Adjuvant Nutrition in Cancer Treatment yang berlangsung di Tampa, Florida, Amerika Serikat, pada 1995, Prof. Nanba menyampaikan hasil uji klinis terhadap 165 pasien yang ia lakukan. Dalam uji itu Nanba memberikan 35---100 mg MD-fraction per hari, tablet bubuk maitake, dan obat kemoterapi standar.

Meski bukan uji yang menggunakan plasebo, hasil penelitian menunjukkan maitake berpengaruh lebih baik terhadap kanker payudara, paru-paru, dan hati (lihat ilustrasi). Menurut dr. Toto Imam Soeparmono, Sp.OG. K. Onk., meski jamur maitake teruji klinis di Jepang, bukan berarti maitake dapat digunakan sebagai obat kanker di Indonesia. 

"Harus dilakukan uji klinis juga di Indonesia," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, itu. Oleh sebab itu dr. Toto tidak menganjurkan kepada pasien sebagai obat, tapi sebagai suplemen pelengkap atau komplementer bagi pasien kanker yang telah selesai menjalani terapi, seperti kemoterapi dan radiasi. "Tujuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien agar kondisinya lebih baik setelah menjalani terapi," tuturnya.

Prof. Nanba menuturkan, meski MD-fraction dan tablet bubuk maitake tidak dapat dikatakan sebagai obat kanker, orang dapat dengan aman mengatakan bahwa maitake menjaga kualitas hidup pasien dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinkan untuk mengurangi sel kanker tanpa efek samping. (Imam Wiguna)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun