Tuhan tidak tidur. Entah akan berujung dicalonkannya Anies Baswedan atau blessing in disguise-nya pencekalan Jenderal Gatot seperti sebuah sinyal alam bahwa Indonesia butuh figur yang berkarakter tegas, kuat, proyektif, rendah pencitraan dan tetap bekerja sesuai patron, yakni janji-janji kampanye.
Jokowi pro kritik? Bangunlah, hari semakin siang. Petronas masih didepan sana, Pertamina masih berkutat rugi karena kebijakan satu harga. Infiltrasi Cina masih dibantah? Semua proyek infrastruktur yang digenjot untuk mengejar ketertinggalan "katanya" ternyata memuat MoU tidak berkeadilan. Investasi dari Cina berikut juga buruh kasarnya. Alhasil angka pengangguran usia produktif tidak beringsut turun.
Buka kuping Anda, Presiden. Negara ini butuh dibangun dengan akal sehat dan bukan dengan lampu Aladin!
Salam Ujung Jari!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!