Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Petang Kemarin

11 September 2022   18:04 Diperbarui: 11 September 2022   18:05 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edari pagi medio pekan ini. Bulatan batang awan menggumpal di atas laut selatan. Menggelinding ke arah utara. Membidik sekeliling tukad Badung. Angin pun perlahan berbisik. Mengerat kabar cuaca dingin berhembus. Sepoi-sepoi mengelus-elus ranting. Rerimbunan dedaunan  menjemput hujan.

Datang kabar seorang teman. Air mengalir sepanjang jalan. Ladang serapan mati. Terkunci beton properti. Drainase satu diantara solusi. Tapi nampak nyata tak berfungsi. Air meradang sepanjang jalan. Patah aspal proyek jalan tahun depan.

Hujan datang memetik musim. Hujan datang menjemput peluang. Hujan datang membajak lahan. Hujan gerit pintu sisi belakang.

O ... hujan. O ... jalan-jalan. O ... para pimpinan. Sehujan berhujan-hujan di musim hujan.
Imam Muhayat, 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun