Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jendela Dunia Segenggam Tangan

4 September 2022   10:31 Diperbarui: 4 September 2022   10:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Baca (AJIE - Dokpri)

Lembar-lembar berkas meranggas di ruang brangkas. Belakangan bermigrasi ke lilitan serabut gawai. Jendela dunia mengubah wajah. Sepesona paras era TI yang terlanjur membumi.

Gadget, iPad, tablet memang kian memanja generasi. Tapi jangan lengah menyeret pula hak-hak manusiawi. Jauh hari ... membaca tanpa khawatir vibrasi cahaya. Berarti ada rampasan hak lelahnya mata.

Pojok pustaka, ruang baca, rumah baca kian sepi. Seiring gawai-gawai tak pernah lepas dari jeratan telapak jari. Gawai ibarat nutrisi. Pencecapan isi gawai fenomen kaji dicermati.

Amsal semasa zaman, kebiasaan boleh saja menjilma rupa. Karena perupaan adalah keniscayaan. Kepada kembera keajegan substantif pembuka cakrawala. Jendela dunia mesti selalu terjaga.

Imam Muhayat, 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun