Mohon tunggu...
Imam Hariyanto
Imam Hariyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Agribisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ternyata Beda Kota, Beda Juga Gaya Ngopinya

6 November 2016   20:16 Diperbarui: 7 November 2016   12:17 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto milik pribadi. Sumber ImamHariyanto.com

(puisi ngarang sendiri..hehe)

Idealisme vs Realisme

Foto milik pribadi. Sumber ImamHariyanto.com
Foto milik pribadi. Sumber ImamHariyanto.com
Perjalanan saya ke Bali dan Yogyakarta, Bandung dan Malang, Jakarta dan Jember, membuka mata saya bahwa ada bermacam-macam visi dan filosofi dalam setiap usaha kedai kopi, beda kepala beda ide, dan beda ide beda konsep kedai kopi.

Ada kedai yang memegang idealisme dalam teknik penyeduhan, misalnya hanya menggunakan teknik manual brewing saja, membuat espresso atau latte saja juga manual. Banyak rasionalisme kenapa pemilik kedai tidak mau pakai mesin espresso, mulai dari idealisme diri sampai persoalan biaya. Ada juga yang idealis memakai kopi-kopi dari petani Indonesia saja (which is saya suka ini), gak mau pakai kopi impor. Atau malah ada juga kedai yang hanya memakai kopi lokal daerahnya saja. Bahkan ada kedai yang hanya menjual minuman kopi murni saja, tidak ada menu makanan!

Kedai-kedai seperti itu saya sebut sebagai "Idealis". Mereka memiliki keinginan untuk delivering filosofi dan idealisme kopi mereka kepada pasar (konsumen). Tidak menjual apapun yang laku, tapi menjual apa yang mereka sukai.

Di sisi yang lain, beberapa kedai kopi memiliki konsep yang berbeda. Mereka memilih untuk tidak hanya menjual kopi murni saja, tapi juga berbagai menu kopi yang lain, seperti latte, afogato, serta menu makanan. Kedai-kedai seperti ini yang saya sebut "Realis". Mereka merespon apa yang diminta pasar, menjual apa yang laku dijual, tapi tetap memperhatikan kualitas. Artinya, kopi yang dijual bukan asal kopi, tapi memang kopi dari biji berkualitas dan diseduh oleh tangan terlatih, rasanya tentu saja juga enak.


Nah, sebenarnya ada 1 lagi konsep usaha kedai kopi yang belakangan banyak terdengar di berita atau sosial media, yaitu konsep kedai kopi rumahan. Sesuai namanya, tempatnya adalah di rumah sendiri. Mendesain rumah menjadi sebuah kedai kopi. Pengalaman ngopi yang diberikan pada pelanggan cukup unik, karena akan merasa seperti ngopi di rumah sendiri.

Biasanya konsep seperti ini cukup sederhana, tidak ada peralatan seperti mesin espresso yang mahal atau pun mesin grinder yang mewah. Sederhana tapi soal rasa, kopinya juga enak, karena memang mereka menggunakan biji kopi berkualitas yang diperoleh dari para roastery handal atau pun bisa jadi roasting sendiri. Saat di Yogyakarta dan Jember saya sempat mencoba kedai kopi dengan konsep seperti ini.

Dampak Baik Untuk Petani Kopi Indonesia

Foto milik pribadi. Sumber ImamHariyanto.com
Foto milik pribadi. Sumber ImamHariyanto.com
"Virus" kopi memang lagi booming beberapa tahun belakangan ini, malah menurut saya, minimal sampai 5 tahun ke depan akan mencapai puncaknya. Akan banyak kedai-kedai kopi bermunculan, bahkan di kota-kota kecil. Akan banyak anak-anak muda yang membuka usaha kedai kopi dengan berbagai konsep dan ide menarik yang ditawarkan kepada pelanggannya. Akan banyak tukang sangrai kopi yang berburu biji kopi berkualitas sampai ke pelosok pegunungan. Akan banyak petani yang didatangi oleh para pemburu biji kopi dari berbagai latar belakang profesi, tidak hanya dari perusahaan eksportir atau outlet ritel kopi luar negeri saja.

Antusiasme masyarakat Indonesia, khususnya di tanah Jawa dan Bali akan semakin besar dan terus meningkat. Permintaan terhadap biji kopi berkualitas akan meningkat secara cepat. Dampaknya, petani sebagai rantai pertama pemasok kopi akan mendapat banyak pilihan untuk menjual kopinya. Harga kopi akan membaik seiring membaiknya proses paska panen yang dilakukan oleh petani. Para penikmat kopi di Indonesia tidak lagi menjadi pembeli kopi luar negeri, karena kopi yang ditanam oleh petani kita sendiri sudah berkualitas tinggi dan menghasilkan cita rasa luar biasa nikmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun