6 Tanda ADHD yang Sering Terlupakan
"Semua orang juga begitu."
Kalimat itu begitu sering saya dengar bahkan saya ucapkan sendiri ketika orang lain mulai menyoroti perilaku kecil saya. Salah satunya saat saya mondar-mandir di depan warung makan bersama teman. Teman saya tiba-tiba menahan pundak saya dan berkata:
"Imam, lihat sekelilingmu. Ada orang lain yang mondar-mandir kayak kamu?"
Saya menoleh. Tidak ada. Hanya saya.
Saat itu saya tidak sadar bahwa perilaku "kecil" ini adalah salah satu tanda ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang sudah muncul sejak saya masih anak-anak. Saya sendiri baru benar-benar mendapat diagnosis disleksia-ADHD di usia 9 tahun, setelah bertahun-tahun dicap malas, bodoh, atau pembuat onar di sekolah.
Padahal, menurut World Health Organization (WHO), ADHD dialami sekitar 5--7% anak di dunia, dan 60% di antaranya akan tetap membawa gejala hingga dewasa. Sayangnya, banyak yang tidak terdeteksi karena tanda-tandanya dianggap sepele atau "normal."
1. Mengunyah Segala Benda
Sedotan plastik di gelas saya sering hancur, menyerupai kismis. Saya tidak pernah sengaja melakukannya; tiba-tiba saja mulut saya sibuk mengunyah. Sama halnya dengan struk belanja, kertas ujian, hingga tiket bioskop. Menurut Dr. Russell Barkley, pakar ADHD, kebiasaan ini adalah bentuk self-stimulation yang membantu otak menyalurkan kelebihan energi.
2. Sulit Diam Saat Menunggu