Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Praktisi pendidikan inklusif, penyintas disleksia-ADHD. Pendiri Homeschooling Rumah Pipit

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

6 Tanda ADHD yang Sering Terlupakan

28 Agustus 2025   11:52 Diperbarui: 27 Agustus 2025   12:50 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6 Tanda ADHD yang Sering Terlupakan

"Semua orang juga begitu."

Kalimat itu begitu sering saya dengar bahkan saya ucapkan sendiri ketika orang lain mulai menyoroti perilaku kecil saya. Salah satunya saat saya mondar-mandir di depan warung makan bersama teman. Teman saya tiba-tiba menahan pundak saya dan berkata:

"Imam, lihat sekelilingmu. Ada orang lain yang mondar-mandir kayak kamu?"

Saya menoleh. Tidak ada. Hanya saya.

Saat itu saya tidak sadar bahwa perilaku "kecil" ini adalah salah satu tanda ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang sudah muncul sejak saya masih anak-anak. Saya sendiri baru benar-benar mendapat diagnosis disleksia-ADHD di usia 9 tahun, setelah bertahun-tahun dicap malas, bodoh, atau pembuat onar di sekolah.

Padahal, menurut World Health Organization (WHO), ADHD dialami sekitar 5--7% anak di dunia, dan 60% di antaranya akan tetap membawa gejala hingga dewasa. Sayangnya, banyak yang tidak terdeteksi karena tanda-tandanya dianggap sepele atau "normal."

1. Mengunyah Segala Benda

Sedotan plastik di gelas saya sering hancur, menyerupai kismis. Saya tidak pernah sengaja melakukannya; tiba-tiba saja mulut saya sibuk mengunyah. Sama halnya dengan struk belanja, kertas ujian, hingga tiket bioskop. Menurut Dr. Russell Barkley, pakar ADHD, kebiasaan ini adalah bentuk self-stimulation yang membantu otak menyalurkan kelebihan energi.

2. Sulit Diam Saat Menunggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun