Kelompok 10 :
Fitria Purwani Dewi (43217010159)
Imam Alwi Rifa'i (43217010160)
Transaksi Obligasi Antar Perusahaan
Obligasi
Adalah Pinjaman yang dibayarkan menggunakan bunga, dimana sumber pendanaannya berasal langsung dari masyarakat yang dapat bersifat Fixed atau Floating, misal pemerintah ingin membangun jalan Tol, karena butuh dana, akhirnya pemerintah menjual obligasi. Obligasi memiliki harga yang berbeda beda sesuai dengan peraturan awal. Biasa nya kupon/Bunga dibayarkan secara periodik atau tergantung dari kesepakatan surat hutangnya.
Jatuh Tempo ( Maturity) tanggal surat saat beli kembali oleh penerbit.
Kupon ( Bunga ) hasil yang dibayar secara bulanan / 3 bulanan / Tahunan, bunga juga dapat dibayarkan dengan Diskonto / Discounted Paper seperti bunga yang sudah dibayarkan terlebih dahulu saat pemberian pinjaman.
Contoh : Jika Kupon Surat Hutang Kupon 10 % dalam waktu jatuh tempo 1 tahun, hanya membeli seharga 100.000.000 maka saat jatuh tempo mendapat 112.000.000.
Pembeli obligasi harus menunggu sampai batas akhir perjanjian surat hutang, pembeli obligasi dapat menjual ke penerbit obligasi namun harganya menjadi turun.
Obligasi merupakan investasi yang kecil yang mudah di prediksi kedepannya akan seperti apa, Namun Obligasi juga memiliki risiko, walaupun angkanya tetap sesuai perjanjian, akan ada kemungkinan perusahaan tersebut tidak dapat membayar (Default Risk).
Apabila harga penjualan diatas atau dibawah nilai normal, selisih harga jual dengan nilai nominal, itu disebut premi atau diskon.
Untung/rugi konstruktif merupakan salah satu komponen pendapatan investasi. Jumlah untung/rugi yang mempengaruhi pendapatan investasi induk perusahaan tergantung dari pihak penerbit atau penjual obligasi.
penerimaan atas penjualan obligasi lebih tinggi atau lebih rendah dari nominal utang obligasi disebabkan oleh Premi obligasi. Premi atau diskon harus menjadi nol ketika utang obligasi jatuh tempo sehingga nilai yang harus dibayar mencerminkan nilai nominal utang obligasi. jika utang obligasi sudah dalam jatuh tempo, premi dan diskon utang obligasi ini harus di buat 0 (nol) melalui proses amortisasi sesuai dengan umur obligasi tersebut.
Amortisasi bisa membuat berkurangnya beban bunga pemilik saham, sedangkan amortisasi diskon obligasi membuat bertambahnya beban bunga penerbit.
Transaksi Antar Perusahaan Untuk Transaksi Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diperjual belikan dipasar surat -- surat berharga. Penjualan obligasi itu sendiri dapat menimbulkan hubungan antara penerbit obligasi (debitur) dengan pembeli obligasi (investor obligasi).
Pembukuan Penerbit OligasiÂ
Penjualan obligasi bagi penerbit (debitur) menimbulkan hutang obligasi. Apabila harga jual diatas atau dibawah nilai nominal, maka selisih harga jual dengan harga nominal adalah diskon atau premi.
Contoh Jurnal :
Kas                                  xxx
      Hutang obligasi                             xxx
      Premi obligasi                                     xxx
Apabila terjadi diskon :
Kas                                  xxx
      Diskon obligasi                              xxx
      Hutang obligasi                             xxx
Catatan :
Amortisasi premi obligasi dapat (-) beban bunga penerbit
Amortisasi diskon obligasi dapat (+) beban bunga penerbit
Pembukuan Investor Obligasi
Pembeli obligasi (investor) memiliki akun yaitu investasi dalam obligasi yang wajib dicatat dalam pada tanggal investasi atau pembelian obligasi terjadi.
Contoh Jurnal :
Investasi dalam obligasi                      xxx                     Â
      Kas                                              xxx
Transaksi Obligasi Antar Perusahaan Dan Untung Atau Rugi Konstruktif
Transaksi obligasi antar perusahaan dapat terjadi apabila salah satu perusahaan dalam hubungan induk dan anak membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan lain yang masih dalam hubungan induk dan anak.
Transaksi obligasi antar perusahaan jika dilihat dari sudut pandang laporan konsolidasi dianggap sebagai penebusan atau penarikan hutang obligasi karena laporan konsoliadasi beranggapan bahwa entitas induk dan anak adalah satu kesatuan. Jadi dari sudut pandang laporan konsolidasi beranggapan bahwa hutang obligasi dibeli atau ditebus oleh perusahaan itu sendiri. Hal inilah yang disebut penebusan konstruktif.
Apabila harga beli atau harga tebus obligasi lebih rendah dari nilai buku hutang obligasi, laporan konsolidasi mengakui bahwa hal tersebut sebagai keuntungan atau untung konstruktif. Sebaliknya jika harga beli atau harga tebus obligasi lebih tinggi dari nilsi buku hutang obligasi, laporan konsolidasi mengakui bahwa hal tersebut sebagai kerugian atau rugi konstruktif.
Contoh :
PT Maju Jaya menerbitkan dan menjual obligasi 10 tahun nilai nominal RP 7 miliar dengan kurs penjualan 110 di pasar primer. Penjualan obligasi pada kurs 110 menunjukkan adaanya premi sebesar 10% dari harga nominal atau Rp 9 miliar. Pencatatan pada tanggal penjualan adalah
Kas Rp 9.000.000.000
Hutang obligasi Rp7.000.000.000
Premi obligasi Rp 2.000.000.000
Atau :
Kas Rp 9.000.000.000
Hutang obligasi RP 9.000.000.000
Â
Â
