Mohon tunggu...
Imam Adi Wicaksana
Imam Adi Wicaksana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tidak perlu menjadi hebat untuk menjadi sukses, butuh niat dan mindset agar semua hal itu tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Bola

PSG Juara UEFA Super Cup 2025, Luis Enrique: "Kami Tidak Pantas Menang"

14 Agustus 2025   13:05 Diperbarui: 14 Agustus 2025   13:05 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSG berhasil menjadi juara UEFA Super League 2025 pertama kali dalam sejarah (Sumber: bola.com)

Udine -- Paris Saint-Germain (PSG) sukses menjadi juara UEFA Super Cup 2025 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur lewat adu penalti dengan skor 4-3 (skor waktu normal 2-2) di Stadio Friuli, Udine, pada Rabu pagi (14/8). PSG menurunkan sejumlah amunisi terbaik, kecuali kiper utama Gianluigi Donnarumma yang absen akibat masalah perpanjangan kontrak dengan klub. Kehadiran kiper baru, Lucas Chevalier, juga membuat posisi kiper asal Italia itu sebagai penjaga gawang utama terancam tergeser.

Di sisi lain, Spurs bertandang ke markas Udinese tersebut dengan beberapa pemain anyar, seperti Mohammed Kudus, Joo Palhinha, dan Mathys Tel. Laga ini menjadi debut pelatih baru Spurs, Thomas Frank, di level kompetisi resmi setelah enam tahun menangani Brentford.

Pada babak pertama, Spurs tampil dominan dengan mencatatkan sembilan tembakan (tiga di antaranya tepat sasaran), sedangkan PSG hanya melepaskan empat tembakan tanpa satu pun mengarah ke gawang. Spurs memecah kebuntuan melalui gol Van de Ven (39') yang memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Joo Palhinha. Memasuki babak kedua, The Lilywhites menggandakan keunggulan lewat gol Romero (48') setelah menerima umpan lambung dari Pedro Porro. Skor menjadi 2-0 untuk tim asal London tersebut.

Pelatih PSG, Luis Enrique, kemudian melakukan perubahan besar dengan menarik keluar Kvaratskhelia, Barcola, Zaire-Emery, dan Dsir Dou untuk digantikan Fabin Ruiz, Mbaye, Kang-in Lee, dan Gonalo Ramos. Strategi pelatih asal Spanyol itu terbukti jitu. PSG berhasil memperkecil ketertinggalan lewat tendangan jarak jauh Kang-in Lee (85'), sebelum Gonalo Ramos (90+4') menyamakan kedudukan lewat sundulan setelah menerima umpan silang dari Dembl. Skor imbang 2-2 memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti tanpa perpanjangan waktu. Dua gol dramatis tersebut yang terjadi hanya dalam 10 menit terakhir laga membuat publik terkejut. Laga ini pun menjadi salah satu pertandingan pembuka musim 2025/26 paling menegangkan, setelah Community Shield antara Crystal Palace vs Liverpool pada Minggu (10/8).

Dalam adu penalti, Spurs mendapat giliran pertama melalui Solanke. Penyerang asal Inggris itu sukses menaklukkan Chevalier meski arah bola sempat terbaca. PSG membalas lewat Vitinha, namun sepakannya membentur tiang gawang dan gagal menjadi gol. Kiper Spurs, Guglielmo Vicario, tampak gembira dan melakukan selebrasi di depan pendukung The Lilywhites usai kegagalan tersebut.

Namun, mental juara PSG berbicara. Empat penendang berikutnya sukses mencetak gol, sedangkan Spurs hanya mampu mencetak tiga gol karena eksekusi Van de Ven dan Mathys Tel gagal. PSG akhirnya keluar sebagai kampiun UEFA Super Cup 2025 setelah memenangi adu penalti dramatis ini. Trofi tersebut menjadi gelar Super Cup pertama bagi tim asal Paris itu dan gelar kedua mereka di level Eropa.

"Betapa gilanya! Itu dia kata yang tepat, gila... Saya harus bilang bahwa saya sangat senang. Saya rasa kami tidak pantas menang, karena perbedaan antara tim seperti Tottenham, yang sudah banyak berlatih, dan kami, yang hanya menjalani lima sesi latihan... Sangat berbeda, saya rasa ini adalah sebuah keajaiban. Saya senang karena hari ini, seperti biasa, kami melihat para penggemar mendukung tim sepanjang pertandingan, bahkan saat kami tertinggal 1-0 lalu 2-0. Pada akhirnya, meskipun saya rasa kami tidak pantas menang, saya harus bilang bahwa saya senang untuk semua pemain dan terutama untuk para penggemar. Penting untuk memenangkan trofi ini, meskipun kami lebih memilih untuk beristirahat dan memikirkan musim depan. Sulit bermain di final Piala Super karena Anda harus memenangkan Liga Champions atau Liga Europa. Rasanya aneh memiliki liburan yang begitu singkat, tapi sekali lagi saya harus bilang bahwa saya bangga dengan para pemain saya. Kami senang, kami juara!" kata Luis Enrique, dilansir dari PSG TV.

Selain itu, pelatih asal Spanyol yang pernah merasakan euforia treble bersama Barcelona pada musim 2014/2015 tersebut juga memuji debut Lucas Chevalier yang diplot sebagai pengganti Donnarumma. Enrique menyebut kiper muda asal Prancis itu sebagai penjaga gawang kelas dunia karena berhasil menjaga gawangnya dengan sangat baik dari gempuran lawan di momen-momen krusial.

"Kami mengandalkan Lucas... dia baru saja datang, tapi ini saatnya dia menunjukkan kemampuannya. Kami sangat senang karena dia berhasil. Ini adalah PSG, kamu harus tahu cara menghadapi tekanan. Lucas adalah kiper kelas dunia, dia mampu melakukannya. Dia menjalankan tugasnya, selamat datang untuknya dengan sebuah trofi," ujar Luis Enrique, dikutip dari Reuters.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun