Mohon tunggu...
Ima Ismatul Maula
Ima Ismatul Maula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Seorang yang fokus pada pencapaian, menyenangi kegiatan yang melibatkan kepemimpinan dan persuasi, menjunjung tinggi kesesuaian dengan harapan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mereka yang Berpendidikan Belum Tentu Terdidik

1 Januari 2022   21:05 Diperbarui: 1 Januari 2022   21:06 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sekolah dan Orang yang Telah Menyelesaikan Pendidikan

Keberadaan kita sebagai makhluk sosial sudah tidak dapat ditentang lagi. Kita tidak akan pernah bisa lepas dari individu lain. Gak mungkin kan ketika kita akan liburan dengan pergi berlayar dan yang menahkodainya adalah kita sendiri. Tujuan liburan kita jadi tidak tercapai kan? Namun, dalam praktiknya tidak semua orang itu memiliki sifat yang sama. Jadi selektiflah dalam memilih teman dengan tanpa melukai perasaan mereka. Karena teman yang akan kita pilih nantinya, akan berpengaruh pada perilaku kita. Ingat selektif dalam memilih teman! Bukan pilih-pilih teman.

Bijak Bersosial Media

Dikutip dari Databoks, "Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021". Hal tersebut tentunya menjadi animo masyarakat untuk memberikan komentar dalam media sosial. Nah komentar tersebutlah yang sering mencerminkan kepribadian kita. Dan imbasnya yaitu pada persepsi masyarakat terkait moral yang kita miliki. Selain itu, di samping banyaknya hal positif yang kita peroleh dari internet. Tidak sedikit juga lho konten negatif di dalamnya. Banyak sekali oknum yang menyalahgunakan keberadaan sosial media dengan mengunggah hal-hal yang tidak pantas untuk di sebar ke publik. Akibatnya terhadap publik yaitu mereka akan tersugesti untuk menganggap bahwa hal tersebut merupakan hal yang lumrah untuk dibagikan. Hal ini pun menjadi simbol bahwa rendahnya kualitas moral pada diri kita. Oleh karena itu, kita semua harus mampu menyaring informasi sebelum kita membagikannya ke khalayak umum.

Maraknya kasus pelecehan seksual ini menandakan bahwa kini sudah waktunya permasalahan tersebut mendapatkan perhatian lebih dari pihak pemerintah. Pemerintah harus mengambil tindakan lebih lanjut dengan memberikan hukuman yang lebih berat lagi. Pemerintah haruslah lebih tegas dalam menyikapi hal tersebut. Dan hal ini perlu dilakukan tidak hanya dalam lingkup masyarakat saja. Melainkan perhatian khusus terkait para aparat negara pun perlu dilakukan. Menimbang hal yang terjadi akhir-akhir ini bersumber dari pelaku yang konon katanya menempuh pendidikan yang sangat lama.

Penghujung tahun kali ini menjadi pertanda bagi kita agar dapat berefleksi terhadap diri sendiri. Terlepas dari beberapa kasus ini kita semua secara tidak langsung diberi peringatan agar senantiasa selalu waspada terhadap orang-orang terdekat kita. Kewaspadaan ini perlu kita tanamkan dalam diri kita. Karena sejatinya, kita tidak akan pernah tahu apa yang ada dalam hati seseorang. Sikap waspada ini juga berkaitan erat dengan moral yang ada dalam diri kita. Karena ketika kita memiliki moral yang baik, maka kita akan termotivasi untuk mempertimbangkan semua tindakan yang akan kita lakukan. Dan akhirnya, kewaspadaan pun tercipta. Marilah bijak dalam bersosial, demi menghalau kekerasan seksual!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun