Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sudah Redup

23 September 2019   16:48 Diperbarui: 23 September 2019   16:59 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Meredup perlahan lalu mati selamanya.  Sudah tak ada harga meski telah bertahan. Jeritan tangis sudah disuarakan tak terdengar. Menutup mata hingga telinga pura-pura tak kejadian apa-apa. Di mana semua keindahan yang dulu diidamkan. Kemana perginya kedamaian yang menemani. Kepada siapa lagi ingin meminta jika tidak pada para penguasa. Sedang mereka menikmati hidupnya dalam kesendirian. Tak peduli suara, jeritan hingga kesakitan yang menjelma nyata. Semua terseok pada jalan yang kapan saja bisa terbelah hancur tak tersisa. Setiap langkah tergontai merasa semunya tak semestinya. Dipukuli hingga pilu oleh kenyataan yang tak dapat dirubah seenaknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun