Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seusai Liku Panjang

2 September 2019   17:18 Diperbarui: 2 September 2019   17:17 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap tak ada cahaya di manapun
Sunyi tak suara satupun
Melodi jangkrik tampak mengalun
Pohon kering tak lagi rimbun

Sesak ini menyiksa tiada ampun
Resah menemani tak pergi kemanapun
Wajah-wajah menyerah hingga melamun
Tak ada harap dari siapapun

Menyerah tak akan jadi solusi
Akan selalu sama hingga abadi
Akal diberi untuk berpikir itu dan ini
Bukan hewan yang hanya hidup lalu mati

Segera akhiri selisih negeri
Lawan keterpurukan bersama hati
Biarkan beriringan otak dengan hati
Menjemput indahnya hari-hari

Bergeraklah lakukan kesukaan diri
Lirik diri berharga dari cacian orang iri
Jalani semuanya hiraukan si dengki
Tak perlu ragu jika dicaci

Tasikmalaya, September. 02. 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun